Jakarta - Kondisi iklim pada sejumlah daerah di Indonesia beberapa hari ini terasa berbeda dari biasanya. Cuaca panas dirasakan oleh masyarakat selama sepekan terakhir.
Foto
Gambaran Teriknya Jakarta Saat Fenomena Cuaca Panas

Sejumlah pekerja melintas di pelican cross di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab cuaca panas yang mendominasi beberapa wilayah di Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.
Menurut World Meteorological Organization atau WMO, gelombang panas (heatwave) merupakan fenomena kondisi udara panas yang terjadi berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih.
Dilansir dari situs BMKG, ada beberapa hal yang menjadi pemicu cuaca panas terik.
Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
BMKG sudah memastikan bahwa penyebabnya bukan dari gelombang panas, melainkan fenomena suhu panas dalam skala variabilitas harian.