Jakarta - Penamaan Jakarta International Stadium (JIS) disorot lantaran tidak menggunakan bahasa Indonesia. Anies Baswedan sempat menjabarkan alasan penamaan JIS.
Foto
Potret JIS yang Kini Disentil Gegara Nama Asing

Heboh penamaan JIS bermula dari eks anggota Ombudsman Alvin Lie menyoroti penamaan Jakarta International Stadium (JIS) yang tidak menggunakan bahasa Indonesia. Alvin mengatakan merujuk pada undang-undang, penamaan bangunan wajib menggunakan bahasa Indonesia. (Pradita Utama/detikcom)
Undang-undang yang dimaksud Alvin adalah UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Adapun kewajiban penggunaan bahasa Indonesia termaktub dalam Perpres 63 Tahun 2019. Sementara itu, dalam Perpres yang diteken Jokowi, kewajiban penggunaan bahasa Indonesia dalam fasilitas publik tercantum dalam pasal 33. Stadion olahraga masuk bangunan atau gedung yang diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Anies menjelaskan makna nama Jakarta International Stadium melalui akun YouTubenya. Video itu diunggah dengan Judul 'Jakarta International Stadium: 13 Tahun Penantian Menemui Ujungnya'. Video itu diunggah bulan lalu. Anies mengatakan nama Jakarta itu yang dipertahankan dalam penamaan stadion yang dibangun di kawasan Jakarta Utara itu. Anies menegaskan ingin menonjolkan JIS sebagai salah satu ikon Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Eks Mendikbud ini juga menuturkan JIS tidak semata-mata dirancang untuk kegiatan olahraga. JIS, lanjut Anies, bisa digunakan untuk kegiatan multievent dari budaya, keagamaan, hingga sosial. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga menanggapi kritik penamaan JIS. Riza menyebut Pemprov DKI Jakarta akan melihat aturan soal penamaan tersebut. Menurut Riza, Jakarta tidak hanya kota bagi Indonesia. Jakarta sudah menjadi kota internasional seperti kota-kota dari negara lainnya. (Pradita Utama/detikcom)
Sebelumnya, JIS juga ramai diperbincangkan lantaran digunakan untuk salat Id pada perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
JIS dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi atau 22,1 hektar. Area JIS menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid turf, yakni paduan rumput organik dan rumput sintetis. (Pradita Utama/detikcom)
JIS menjadi gedung ramah lingkungan dengan sertifikasi dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Dengan demikian, JIS menjadi stadion pertama di Indonesia yang mengusung sustainability atau konsep keberlanjutan. JIS menggunakan solar panel dan lampu LED yang hemat energi. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Bangunan utama JIS menggunakan filosofi ikat kepala khas Betawi dengan bagian depan lubang-lubang kecil mengambil filosofi gigi balang, ornamen khas Betawi. JIS dirancang dengan kapasitas 82.000 penonton, termasuk fasilitas kursi khusus difabel. JIS juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya seperti restoran hingga ruang VIP. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
JIS juga dilengkapi dengan sound system canggih serta atap yang bisa dibuka tutup. Sebagai informasi, sejumlah stadion dunia dengan fitur serupa yaitu Mercedes-Benz Stadium di Atlanta, Amerika Serikat. (Pradita Utama/detikcom)