Bali - Satuan pengamanan desa adat di Bali atau pecalang mengamankan pelaksanaan salat Idul Fitri. Hal ini dilakukan sebagai bukti toleransi antarumat beragama.
Foto
Penuh Toleransi, Salat Idul Fitri di Bali Dijaga Pecalang

Pecalang mengamankan pelaksanaan salat id di Lapangan Pegok, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Senin (2/5/2022). Â
Adapun pecalang yang turut andil melakukan pengamanan salat Id di lokasi tersebut adalah pecalang Jagabaya dari Banjar Pegok, Desa Adat Sesetan. Mereka turut mengamankan salat Id setiap tahun sebagai bukti toleransi antarumat beragama. Â
Pantauan detikBali di lokasi, beberapa pecalang tampak ikut serta dalam pengamanan, mulai mengatur kepadatan arus lalu lintas, mengarahkan umat Islam mencari parkir hingga membantu warga menyeberang jalan. Hal itu mereka lakukan bersama aparat lainnya, seperti Linmas, Dinas Perhubungan, dan kepolisian. Â
Namun ada berbeda dibandingkan sebelumnya. Para pecalang ini tidak mengenakan pakaian adat Bali. Mereka mengenakan kaus dengan kerah warna merah dan memakai celana lengkap dengan sepatu. Di bagian punggung kaus yang dikenakan bertulisan 'Jabaya Br. Pegok'. Â
Salah satu pecalang Banjar Pegok, Desa Adat Sesetan, Nyoman Agustina, menyampaikan pecalang tidak memakai pakaian adat Bali dalam pengamanan salat Idul Fitri kali ini karena bukan merupakan upacara Hindu. Pakaian adat Bali dikenakan oleh pecalang bila melakukan pengamanan mengenai upacara Hindu. Â
Dalam pengamanan ini, terdapat sembilan personel pecalang Jagabaya Banjar Pegok, Desa Adat Sesetan, yang dikerahkan untuk mengamankan salat Idul Fitri di Lapangan Pegok.Â
Mereka juga dibantu oleh enam personel Linmas.
Untuk diketahui, pelaksanaan salat Id di Lapangan Pegok diikuti oleh sekitar 3.000 jemaah. Mereka tampak berdatangan sedari pagi. Pelaksanaan salat dipimpin oleh imam sekaligus khatib Ustaz Muhammad Ridha'i.