Jakarta - Mudik merupakan salah satu fenomena besar di Indonesia. Tradisi pulang kampung itu kerap dilakukan saat Lebaran Idulfitri. Begini potretnya dari masa ke masa.
Foto
Meniti Rindu pada Keluarga, Begini Potret Mudik dari Masa ke Masa

Dirangkum detikcom, mudik di Indonesia punya sejarah dan cerita unik tersendiri disetiap momennya. Dalam KBBI, mudik artinya berlayar atau pergi. Akar kata mudik yaitu udik, dalam bahasa Palembang memiliki arti kampung. Ulet Ifansasti/Getty Images
Menurut Sejarawan UGM, Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil., secara istilah makna mudik yaitu rutinitas orang untuk kembali ke kampung halamannya. Istilah tersebut terkait dengan fenomena pergerakan orang dari satu wilayah ke wilayah lain. Ulet Ifansasti/Getty Images
Mudik ini dilakukan oleh para pekerja kota untuk melepas kerinduan dengan keluarganya di kampung halaman. Dimas Ardian/Getty Images
Fenomena mudik ini menjadi suatu euforia yang luar biasa, tidak hanya bagi umat muslim saja bahkan non muslim sekalipun. Dimas Ardian/Getty Images
Lebih lanjut, Dr. Abdul Wahid menuturkan terkait sejarah dan kapan tahun pastinya mudik bermula di Indonesia belum ada penelitian mendalam terkait hal tersebut. Dikhy Sasra/detikcom
Dr. Abdul Wahid menuturkan, mudik tergolong kepada fenomena kekinian. Maksud dari pada kekinian yakni, mudik muncul berkembang dan semakin intensif setelah Indonesia merdeka. Dikhy Sasra/detikcom
Urbanisasi menjadi salah satu penyebab maraknya fenomena mudik. Dr. Abdul Wahid menyebutkan, urbanisasi ini sudah ada sejak zaman kolonial. Wisma Putra/detikcom
Ketimpangan wilayah sudah pernah terjadi pada periode kolonial, wilayah Jawa menjadi pusat pemerintahan dan pembangunan. Secara garis besar, perkotaan memang menarik masyarakat desa untuk melakukan migrasi terlebih terkait dengan kesempatan ekonomi. Sudirman Wamad/detikcom
Menurut Dr. Abdul Wahid, karena fenomena mudik yang sudah berkembang sedemikian rupa maka mudik menjadi agenda nasional dan perhatian pemerintah. Pemerintah mau tidak mau harus memfasilitasi agenda tersebut. Sementara antropolog UGM, Heddy Shri Ahimsa-Putra, menambahkan jika mudik bukan hanya sebagai acara kumpul keluarga. Mudik juga menjadi saat unjuk kebolehan atas keberhasilan seseorang di tanah rantau. Rengga Sancaya/detikcom
Meski belum secara pasti kapan mudik di Indonesia berawal, tapi yang jelas mudik sudah dilakukan sejak lama. Akan tetapi dua tahun ke belakang masyarakat Indonesia tidak diperkenankan untuk melakukan mudik di hari raya Idulfitri karena merebaknya pandemi Covid-19. Grandyos Zafna/detikcom
Berbagai upaya pemerintah dilakukan guna meredam Covid-19, termasuk melarang mudik Lebaran dua tahun belakangan. Sejumlah aturan dibuat guna menekan mobilitas masyarakat, seperti penyekatan di sejumlah titik di jalur mudik. Penyekatan ini menimbulkan kemacetan parah terlebih di jalur non-tol. Wahyu Putro/Antara Foto
Foto udara penyekatan pemudik di wilayah Kedungwaringin, Bekasi. Pemudik yang didominasi oleh motor menyemut di wilayah tersebut. Kemacetan pun tidak dapat dihindari hingga akhirnya pengendara dibiarkan melintas. Wahyu Putro/Antara Foto
Lebaran tahun ini, pemerintah membolehkan masyarakat mudik dengan beberapa syarat tertentu seperti tes PCR hingga vaksin booster. Pradita Utama/detikcom
Dari masa ke masa mudik dengan kereta api yang paling terasa perubahannya. Dulu yang harus berdesakan hingga duduk tidak menentu di dalam gerbong kini sudah tidak lagi. Antrean jauh lebih tertib. Agung Pambudhy/detikcom
Dari sekian banyak pilihan transportasi mudik, kereta api menjadi salah satu yang paling diminati. Ongkos yang relatif terjangkau dan waktu tempuh yang cukup singkat menjadi alasan. Agung Pambudhy/detikcom
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2022 akan dimulai pada 29 dan 30 April. Sedangkan untuk arus balik diperkirakan terjadi pada 7 dan 8 Mei. M Risyal Hidayat/Antara Foto
Sejumlah skenario disiapkan guna mengantisipsi kemacetan dan penumpukan kendaraan, di antaranya penerapan contra flow, buka tutup tempat peristirahatan hingga sistem satu arah. M Risyal Hidayat/Antara Foto
Kementerian perhubungan (Kemenhub) memperkirakan akan ada 85 juta pemudik yang menjadi bagian dari arus mudik Lebaran 2022. Sebanyak 10 persen di antaranya diperkirakan akan memilih kereta api sebagai moda transportasi. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2019 lalu sebelum pandemi Covid-19, yang hanya mencapai 6,85 juta pemudik. Pradita Utama/detikcom
Prediski pemudik yang akan menggunakan transportasi laut berada di angka 1,4 juta. Asep Fathulrahman/Antara Foto
Sementara itu pengguna pesawat diprediksi sebanyak 9 juta orang. Andhika Prasetia/detikcom