Brasil - Penduduk asli Brasil protes terhadap peningkatan aktivitas tambang yang merambah tanah mereka. Presiden Jair Bolsonaro dinilai gagal mengendalikan cagar alam.
Foto
Tergusur Perusahaan Tambang, Suku Asli di Brasil Gelar Unjuk Rasa
Penduduk asli mengambil bagian dalam pawai selama protes terhadap Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan untuk demarkasi tanah di Brasilia, Brasil, Senin, (11/4/2022). (Adriano Machado/Reuters)

Masyarakat Adat menyanyikan Ouro de Sangue (Emas Berdarah) di depan Kementerian Pertambangan dan Energi Brasil saat aksi protes. (Amanda Perobelli/Reuters)
Serangkaian aksi protes yang dilakukan sejak Minggu lalu tersebut ditenggarai tuntutan terhadap Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait polemik batas demarkasi tanah, serta meningkatnya sejumlah aktivitas penambangan emas di wilayah adat. (Amanda Perobelli/Reuters)
Para pemimpin adat dan pendukung mereka mengatakan pemerintah Presiden Jair Bolsonaro gagal mengendalikan penambangan ilegal dan penggundulan hutan di kawasan cagar alam. Mereka mengklaim bahwa kurangnya kontrol meningkatkan deforestasi di hutan hujan yang luas, yang menyebabkan meningkatnya bentrokan kekerasan antara penjajah tanah dan kelompok suku lokal. (Adriano Machado/Reuters)
Pawai tersebut adalah bagian dari 'Perkemahan Masyarakat Adat Tanah Bebas tahunan ke-18' yang kembali turun ke jalan setelah dua tahun pertemuan virtual karena pandemi. (Amanda Perobelli/Reuters)
Seseorang memberi isyarat saat penduduk asli melakukan pertunjukan 'Ouro de Sangue' (Blood Gold)' di depan Kementerian Pertambangan dan Energi saat mereka mengambil bagian dalam pawai untuk memprotes Presiden Brasil Jair Bolsonaro. (Adriano Machado/Reuters)
Massa adat meneriakkan dan memegang tanda-tanda yang mengkritik Bolsonaro, mereka menyerukan lebih banyak perwakilan masyarakat adat di parlemen, di mana saat ini tidak ada pejabat adat yang dipilih. (Amanda Perobelli/Reuters)