Depok - Mahasiswa UI demonstrasi saat Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi kampus. Mahasiswa meminta Luhut membuka big data penundaan pemilu.
Foto
Momen Debat Luhut vs Mahasiswa UI soal Big Data

Mahasiswa memakai baju serba hitam dan membawa bendera kuning. Mereka menilai demokrasi di Indonesia terancam mati (Dwi Rahmawati/detikcom)
Mereka mengkritik Luhut soal wacana penundaan pemilu, soal harga minyak yang naik, hingga soal konflik Luhut dengan Haris Azhar dan Fatia.Β (Dwi Rahmawati/detikcom)
Selang 1,5 jam di dalam Balai Sidang UI, Luhut keluar untuk menemui mahasiswa. Ia menjawab tuntutan yang diajukan.Β (Dwi Rahmawati/detikcom)
Luhut berpesan agar masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa semakin terbiasa dengan perbedaan pendapat. Dia menegaskan tak perlu ada kekerasan untuk menengahi perbedaan.Β (dok. Instagram Luhut).
"Dalam kesempatan kuliah umum tersebut, saya banyak menyampaikan mengenai beberapa hal terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah menunjukkan tren baik, karena pemerintah menggunakan basis IPTEK dan data sebagai dasar pembuatan kebijakan," katanya (IG luhut.pandjaitan)
"Lalu yang paling jadi perhatian saya adalah perekonomian negara yang mampu pulih dengan sangat cepat. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang tembus di atas 5% pada Q4, tingkat kepercayaan konsumen yang terus naik, serta turunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran," ucap Luhut (IG luhut.pandjaitan)
"Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Kamu ngomong gini salah? Nggak kan," kata Luhut kepada mahasiswa saat ditanya sikapnya menolak pemilu 2024 ditunda (Dwi Rahmawati/detikcom)