Jakarta - Sejumlah siswa-siswi berkebutuhan khusus mengikuti pelajaran bertemakan Ramadan di Sekolah Luar Biasa Negeri 9 (SLBN), Sunter Agung, Jakarta Utara.
Foto
Perjalanan Anak Berkebutuhan Khusus Mencari Berkah Ramadan

Menurut keterangan guru sekolah, pembelajaran di SLBN 9 diisi dengan materi bertemakan Ramadan saat bulan puasa. Seperti melakukan doa bersama, membaca surat-surat pendek, salat dhuha dan mewarnai gambar masjid.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan arti dan makna Ramadan kepada murid berkebutuhan khusus.
Peran seorang guru sangatlah penting saat membimbing anak-anak ini untuk belajar beribadah. Karena membimbing anak berkebutuhan khusus tidak sama dengan anak normal lainnya. Sehingga harus butuh ekstra kesabaran yang luar biasa.
Seorang anak berkebutuhan khusus sedang mewarnai gambar masjid. Setiap anak berkebutuhan khusus ini memiliki kondisi dan diagnosa yang berbeda dari anak lainnya.
Di SLBN ini menampung siswa-siswi berkebutuhan khusus dengan diagnosa tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, down syndorme dan anak dengan IQ dibawah rata-rata. Hal tersebut membuat anak-anak ini harus mempunyai banyak waktu untuk menyerap pelajaran yang diberikan kepada guru.
Untuk mengajarkan ibadah seperti salat, berdoa dan tadarus, mereka harus benar-benar diajarkan dengan penuh kesabaran. Salah satu guru tunanetra bernama Reza mengatakan untuk mempelajari membaca Kitab Suci Alquran Braile butuh waktu yang tidak sebentar.
Ramadan adalah bulan suci penuh keberkahan dengan pahala setiap langkah dan perbuatanya. Bagi anak berkebutuhan khusus, mencari cahaya Ramadan adalah suatu hal sangat spesial bagi diri mereka sendiri.
Pencarian cahaya kenikmatan Ramadan mereka tidak sama dengan anak normal lainnya. Karena mereka memiliki cara khusus untuk dibimbing ke cahaya itu. Tetaplah tawakal dan jangan letih berdoa mencari ridho di bulan suci Ramadan.