Surabaya - Di tengah deretan film yang rilis sepanjang awal tahun 2022, ada film yang menghadirkan tema keluarga dengan sentuhan retro, Baby Blues. Seperti apa kisahnya?
Foto
Potret Keseruan Nobar Asyik FIlm Baby Blues

Film ini bertemakan keluarga dengan mengangkat sindrom Baby Blues sebagai topik utama cerita. Baby Blues merupakan sebuah kondisi paska kelahiran pada orang tua baru dimana mereka mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba, merasa sensitif, cemas, mudah marah, dan sebagainya.
Aurelie Moeremans (kanan),Β Sutradara Andy Bachtiar Yusuf (tengah) dan Manager DLS Telkomsel Area Jawa Bali, Erfan Sucahyo saat menggelar Meet and Greet Film Baby Blues di Jawa Timur. MVP Pictures dan Telkomsel MAXstream menghadirkan Pertukaran Peran Suami-Istri di Baby Blues, untuk mendorong konten orisinal berkualitas bagi industri perfilman tanah air. ANTARA Foto/Zabur Karuru
Melalui film yang mengangkat topik seputar Baby Blues, kolaborasi ini mempertunjukkan kepada masyarakat bahwa tantangan terbesar dalam rumah tangga adalah bagaimana anggotanya dapat tanggung renteng saling memberikan toleransi, menghargai kebutuhan pasangan demi keluarga yang harmonis.
Film Baby Blues sendiri bercerita tentang sepasang suami istri muda, yaitu Dinda (Aurelie Moeremans) dan sang suami Dika (Vino G. Bastian). Penyesuaian-penyesuaian yang mereka lakukan sebagai orang tua baru kerap diwarnai dengan pertengkaran yang merenggangkan hubungan mereka.Β
Konflik yang terjadi semakin panas lantaran campur tangan sang mertua, Ibu Tari (Ratna Riantriarno) yang rewel. Tingkat stres Dinda melejit, dan akumulasi dari kejadian-kejadian tersebut membuat Dinda mengalami sindrom Baby Blues. Ketika pertengkaran sudah mencapai puncaknya, sebuah keajaiban terjadi dan mengakibatkan badan mereka tertukar. Mereka diharuskan untuk belajar saling memahami dan mengerti satu sama lain agar bisa kembali ke tubuhnya masing-masing. Dapatkah Dinda dan Dika mempertahankan rumah tangga mereka? Β