Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau

Foto

Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi - detikNews
Jumat, 18 Mar 2022 09:11 WIB

Sumatera Selatan - Tim Smart Patrol Lingkar bertugas melakukan pembersihan jerat di TN Kerinci Sebelat. Salah satu anggotanya ialah seorang mantan pemburu harimau yang sudah tobat

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Pagi itu, sejumlah pria dengan peralatan lengkap bersiap memasuki belantara Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatra Selatan. Mereka adalah anggota tim Smart Patrol dari Lingkar Inisiatif yang akan menyusuri lebatnya hutan mencari jerat kawat yang dipasang pemburu harimau. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Di antara anggota tim itu, nampak seorang pria tanpa mengenakan sepatu atau sendal berjalan dengan santai melewati medan yang terjal. Dia adalah Mawi, seorang mantan pemburu harimau yang sudah tobat. Mawi sekarang membantu tim Smart Patrol melacak perangkap yang dipasang pemburu harimau di TNKS wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Pria berusia 74 tahun tersebut telah hapal seluruh medan hutan kawasan TNKS. Bisa dibilang hutan adalah rumah keduanya. Dulu, dia menghabiskan berbulan-bulan hidup di hutan untuk berburu. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Mawi bercerita ia menjadi pemburu harimau karena terpaksa dan tak ada pilihan lain karena harus menghidupi keluarganya. Anak dan istrinya harus diberikan nafkah sementara ia tak memiliki ladang atau kebun bahkan pekerjaan tetap. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Kakek dengan 11 cucu itu menjadi pemburu Harimau Sumatra sejak tahun 1974. Dalam berburu, Mawi hanya berbekal satu korek api berbahan bakar minyak lampu serta sebilah pisau kecil. Untuk menjerat raja rimba, Mawi menggunakan seling baja yang dipasang pada jalur lintasan Harimau. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Mawi mengaku, sudah ratusan Harimau yang ia tangkap sejak menjadi pemburu. Bila mendapatkan harimau, kemudian ia jual kepada pengepul seharga Rp 25 juta. Harga itu cukup murah dibandingkan resiko bertarung nyawa dan hidup berbulan-bulan di dalam hutan. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Namun, kini semua berubah. Mawi telah memilih meninggalkan perbuatan kejinya memburu harimau. Sejak tahun 2019 yang lalu, ia berjanji untuk bertobat dan menghentikan aktivitas berburunya. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Di tahun tersebut, Mawi mengubah profesi sebagai petani madu sialang. Pendampingan yang dilakukan oleh Lingkar Inisiatif yang merupakan organisasi yang bergerak dibidang pemerhati kejahatan satwa liar membuat Mawi kini dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Kondisi tersebut kini membuat perekonimian Mawi cukup untuk menghidupi keluarganya. Bahkan, ia berhasil mengajak sembilan orang pemburu lainnya untuk tidak mengulangi perbuatan serupa. Β 

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Tak hanya membuat sembilan orang pemburu bertobat, Mawi pun ikut dalam tim Smart Patrol dari Lingkar Inisiatif untuk menjelajahi kawasan hutan TNKS mencari jerat yang telah dipasang para pemburu. Β 

Mawi membawa jerat pemburu yang berhasil ditemukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Pendekatan secara persuasif yang dilakukan Lingkar Inisiatif ini mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Pengelolaan TNKS Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu, Zainudin. Ia mengatakan bahwa pendekatan seperti ini merupakan program berat karena harus merangkul para pemburu. Β 

Mawi membawa jerat pemburu yang berhasil ditemukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Populasi Harimau Sumatra diperkirakan tersisa sekitar 400-600 ekor yang tersebar di dalam 23 lanskap di pulau Sumatera, sedangkan untuk wilayah bidang tiga Balai Besar TNKS, berdasarkan dari temuan tim patroli serta pantauan kamera trap populasi Harimau Sumatera saat ini diperkirakan tinggal 30 ekor. Β 

Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau
Jalan Tobat Sang Pemburu Harimau


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads