Kyiv - Ibu Kota Kyiv dikepung tentara Rusia dengan suasana perang yang belum ada tanda-tanda berhenti. Warga dilarang keluar rumah selama 35 jam. Makin mencekam.
Foto
Larangan Keluar Rumah Imbas Invasi Rusia, Kota Kyiv Makin Mencekam

Penampakan kawasan pusat kota Kyiv, ibu kota Ukraina, yang sepi usai pihak berwenang melarang warga keluar rumah imbas invasi Rusia ke wilayah tersebut, Rabu (16/3/2022) waktu setempat.
Diketahui, Wali Kota Kyiv, Vitaliy Klitschko, mengatakan larangan keluar rumah diberlakukan di ibu kota Ukraina selama 35 jam mulai Selasa malam waktu setempat (15/03).
Pemberlakuan larangan keluar rumah menunjukkan bahwa ibu kota Ukraina menghadapi momen yang berbahaya dan sulit akibat gempuran pasukan Rusia.
Vitaliy Klitschko mengatakan warga dilarang keluyuran di kota tanpa izin khusus, kecuali untuk pergi ke tempat perlindungan bom. Β
Kondisi itu membuat kawasan pusat kota Kyiv kian sepi dari aktivitas warganya. Sesekali terlihat mobil Komite Internasional Palang Merah (ICRC) melintas di jalanan Kyiv.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu serangan udara Rusia menyasar kawasan Kyiv yang merupakan ibu kota Ukraina. Wali Kota Kyiv, Vitaliy Klitschko mengatakan empat orang meninggal dunia dalam serangan udara Rusia terhadap gedung-gedung apartemen pada Rabu pagi.
Lebih lanjut ia meminta warga menyiapkan diri untuk tetap berada di dalam rumah atau tempat perlindungan selama jam larangan keluar rumah di Kyiv.
Di tengah serangan Rusia ke sejumlah wilayah Ukraina, Klitschko mengatakan pihaknya akan mempertahankan Kyiv karena ibu kota adalah jantung Ukraina. Kyiv, yang saat ini menjadi simbol dan basis operasi terdepan bagi demokrasi dan keamanan Eropa, tidak akan diserahkan ke Rusia.
Sementara itu, terkait perang Rusia-Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam konferensi pers, sejak serbuan Rusia dimulai, terdapat 1.300 tentara Ukraina telah tewas. Sviatoslav Yurah, anggota parlemen Ukraina dan mantan penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, menuturkan kepada BBC bahwa Kyiv telah dihantam rangkaian serangan roket sepanjang malam. Pertempuran di pinggiran kota juga masih berlangsung.
Rusia pun diwanti-wanti untuk siap menghadapi korban dalam jumlah besar seiring dengan laju mereka ke Kyiv..