Jakarta - Badai di Gurun Sahara menciptakan embusan angin tanah yang mengangkat pasir dan debu ke udara. Akibatnya partikel debu itu terhembus ke negara di Eropa.
Foto
Debu Gurun Sahara Ubah Langit Eropa Menguning Kemerahan

Kota Strasbourg di Prancis timur tampak diselimuti oleh cahaya oranye saat debu Gurun Sahara bergerak di atas kota, pada Selasa (15/3/2022) waktu setempat. (AP/Jean-Francois Badias)
Dilansir dari AP News, badai di Gurun Sahara menciptakan embusan angin tanah yang mengangkat pasir dan debu ke udara. (AP/Jean-Francois Badias)Β
Partikel yang lebih kecil tersuspensi di udara karena perbedaan suhu antara tanah dan udara panas di atasnya. Partikel-partikel itu pun menyebar terbawa angin. (AP/Urs Flueeler)Β
Debu yang berasal dari Gurun Sahara itu berdampak ke sejumlah negara di Eropa. (AP/Jorge Gil)Β
Langit Prancis, Spanyol, Jerman, hingga Swiss tampak merah karena dampak dari Gurun Sahara. (AP/Javier Carrion)Β
Langit berwarna merah dan oranye terlihat di atas Kota Seni dan Sains di Valencia, Spanyol, Senin (14/3/2022). (AP/Urs Flueller)Β
Orang-orang sibuk membersihkan debu di jalan dan permukiman di Madrid pada Selasa (15/3/2022). (AP/Manu Fernandez)Β
Gurun Sahara adalah gurun terluas di dunia. Gurun yang terhampar hampir di seluruh bagian utara Afrika itu membentang sepanjang 4.800 km dari timur ke barat Afrika utara. (AP/Laurent Gillieron)Β
Gurun Sahara berbatasan dengan Samudra Atlantik di barat, Pegunungan Atlas dan Laut Mediterania di utara, Laut Merah di sisi timur, serta Sahel di sisi selatan. (AP/Sven Hoppe)