Suriah - Strategi Rusia membombardir Ukraina mengingatkan perang di Aleppo, Suriah. Kota dihancurkan total, dikunci dari dunia luar, lalu warganya dibiarkan kelaparan.
Foto
Tengok Lagi Perang Suriah yang Mirip Strategi Rusia di Ukraina

Dilansir AP, Selasa, 15 Maret 2022 menandai peringatan 11 tahun revolusi Suriah yang berubah menjadi perang saudara. Tahun ini, orang yang selamat menyaksikan dengan kaget saat orang Ukraina menghadapi kengerian yang sama seperti yang mereka alami. (AP/Hassan Ammar)
Dalam perang Suriah, Rusia membantu pemerintahan Presiden Bashar al-Assad meraih kemenangan dengan strategi yang kejam. Satu demi satu, mereka mengunci sekitar wilayah yang dikuasai oposisi, membombardir dan membuat mereka kelaparan hingga meruntuhkan semangat penduduk untuk bertahan. (AP Photo/Hassan Ammar)
Pengepungan Aleppo termasuk yang paling brutal. Aleppo adalah kota terpadat di Suriah, terkenal dengan masakan unik dari hidangan rumit dan Kota Tua yang berusia ribuan tahun. (AP/Hassan Ammar)
Korban senjata maut dikuburkan secara massal di Aleppo. Ketika perang dimulai, bagian distrik timur melawan pemerintah selama empat tahun, penuh dengan semangat revolusioner. Tetapi pengepungan selama hampir enam bulan membuat sebagian besar wilayah timur menjadi puing-puing kosong, populasinya tersebar atau mati. (AP/Abdullah al-Yassin)
Di Ukraina, pengepungan serupa telah berlangsung selama hampir dua minggu di kota pelabuhan Mariupol, di mana puluhan ribu orang mencari makanan dan tempat berlindung di bawah pemboman Rusia. Ketakutannya adalah bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan memperluas strategi pengepungan ala Suriah di seluruh Ukraina. (AP/Hassan Ammar)
Aleppo timur ditutup, dengan hampir tidak ada pasokan yang masuk. Pemboman Rusia dan pemerintah menghancurkan segalanya, termasuk rumah sakit dan sekolah. Blok perumahan ditinggalkan dalam reruntuhan. (AP/Hassan Ammar)
Pada akhir 2016, pasukan pemerintah Suriah telah menutup bagian timur Aleppo yang dikuasai pemberontak, dengan 270.000 orang di dalamnya, dan selama berbulan-bulan mereka dan pesawat tempur Rusia menghancurkannya menjadi puing-puing. (SANA via AP)