Simbol Huruf Z Mejeng di Kota-kota Besar Rusia, Ini Maksudnya

Simbol huruf Z curi atensi karena terlihat di tank tempur Rusia saat serang Ukraina. Simbol huruf Z ini pun terlihat di kota-kota besar Rusia. Apa maksudnya?

Simbol huruf Z dengan tagar bertuliskan 'Kami tidak meninggalkan milik kami sendiri' terlihat di stasiun bawah tanah di St. Petersburg, Rusia, Rabu (9/3/2022). AP Photo.

Tak hanya di St.Petersburg, simbol huruf Z juga terlihat di sebuah bus yang berada di Moskow, Rusia. AP Photo.

Diketahui, simbol huruf Z sebelumnya mencuri perhatian publik karena terlihat di tank-tank tempur Rusia saat menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Simbol ini pun menjadi sorotan karena dianggap misterius, terlebih Rusia dilaporkan tidak mengenal alfabet huruf 'Z'. REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO.

Simbol huruf Z yang menghiasi tank-tank tempur Rusia saat menggempur Ukraina ini diduga digunakan untuk membedakan kendaraan mereka dari kendaraan musuh. Hal itu wajar, mengingat Rusia dan Ukraina memiliki tank dan kendaraan lapis baja yang sama karena dua negara ini mewarisi alutsista Uni Soviet. Dengan memberikan simbol 'Z', Rusia ingin mengurangi potensi salah sasaran tembak. Namun mantan direktur lembaga think tank pertahanan Royal United Services Institute, Michael Clarke, mengatakan simbol-simbol itu mungkin terhubung ke tempat di mana unit-unit itu akan dikerahkan. REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO.

Munculnya huruf Z di tank-tank tempur Rusia saat menggempur Ukraina membuat simbol ini kerap dipandang sebagai simbol militer Rusia. Melansir AP, simbol huruf Z yang muncul di kota-kota besar Rusia menjadi bentuk dukungan operasi militer yang dilakukan militer negara itu ke Ukraina. AP Photo.

Mengutip AP, seorang narator mengatakan simbol huruf Z yang menghiasi kota-kota di Rusia itu dinilai sebagai tanda solidaritas, dukungan, dan kebanggaan atas keberanian tentara Rusia. Diketahui, butuh beberapa hari bagi Rusia untuk mempersiapkan kampanye yang menggambarkan apa yang dikatakannya sebagai dukungan publik yang luas setelah dimulainya invasi 24 Februari lalu. Narasi Rusia berdiri di belakang pasukan mereka berusaha untuk melawan penyebaran sentimen antiperang yang memicu gelombang unjuk rasa sejak beberapa pekan lalu. Petisi untuk menghentikan serangan ke Ukraina pun telah mencapai lebih dari 1 juta tanda tangan. AP Photo.

Terkait hal itu, Kremlin dilaporkan telah memblokir sebagian besar media independen Rusia, sementara sejumlah media lainnya diminta untuk menghentikan liputan terkait serangan ke Ukraina dengan ancaman penuntutan dan penjara karena laporan yang menyimpang dari garis resmi. Ancaman itu juga meliputi penggunaan kata 'perang' atau 'invasi'. Seorang peneliti senior di Program Rusia dan Eurasia Chatham House, Nikolai Petrov, mengatakan pada AP, dengan sebagian besar sumber informasi independen yang terputus, lebih mudah bagi orang Rusia untuk mempercayai apa yang dikatakan pemerintah kepada mereka. AP Photo.

Sementara itu, dukungan atas serangan Rusia ke Ukraina ini pun menjadi sorotan sejumlah pihak. Tak sedikit yang menilai dukungan itu mungkin akan berkurang karena sanksi ekonomi yang diberikan sejumlah negara kepada Rusia. Sanksi ekonomi itu tak hanya melemahkan rubel, tetapi juga mengganggu rantai pasokan dan membuat lusinan perusahaan serta merek asing menarik diri atau menangguhkan operasi di Rusia selama dua minggu terakhir. Salah satu yang mencuri perhatian adalah McDonald's yang saat pembukaannya di Moskow pada 1990 merupakan simbol era baru demokrasi dan kebebasan, kini memutuskan menutup ratusan gerainya di Rusia. AP Photo.