Jakarta - Sejak pandemi, kecemasan beruntun hadir. Sungguh masif menguji segala kemampuan. Namun, selama napas masih menyala, semangat harus tetap hidup dan dihidupkan.
Foto
Selama Napas Masih Menyala

Pejalan kaki di persimpangan jalan Kota Tokyo, Senin (31/1/2022). Pandemi tidak menawarkan banyak pilihan. Seperti hidup yang terantuk persimpangan jalan, ke kiri atau ke kanan, take it or leave it. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Menara Olimpiade Beijing 2022 terlihat di ibu kota China itu, Minggu (30/1/2022). Pendar lampu kota dengan efek cahaya memberi tahu napas kota belum selesai. The show must go on. (AP Photo/Andy Wong)
Pagi dingin dan berkabut dengan pendar cahaya di Danau Taudaha, Kathmandu, Nepal, Senin (31/1/2022). Tidak ada alasan untuk tertunduk lesu. Selalu ada cahaya memberi semangat bagi siapa saja yang mau berusaha. (AP Photo/Niranjan Shrestha)
Pesepeda menembus jalan berkabut di Sentul, Bogor, Sabtu (22/1/2022). Roda hidup harus melaju meski menanjak dan tertutup ketidakpastian. (Ari Saputra/detikcom)
Perempuan melihat langit dengan latar Kota Hong Kong yang berkabut, Jumat (28/1/2022). Harapan selalu ada. (AP Photo/Kin Cheung)
Seorang prajurit penjaga menghirup udara dingin Kota St Petersburg, Rusia, Kamis (27/1/2022). Menarik napas dengan maksimal memastikan hidup masih baik-baik saja. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
Seorang tenaga medis bersandar pada pintu ICU di sebuah rumah sakit di Krasnodar, Rusia, Kamis (27/1/2022). Pandemi membawa rasa lelah yang panjang. Menguji batas kesabaran. (AP Photo/Vitaliy Timkiv)