Garut - Pelajar di Cianjur dan Garut harus bertaruh nyawa melintasi jembatan yang terdiri dari dua batang bambu. Pasalnya jembatan itu hancur diterjang banjir bandang.
Foto
Pelajar Cianjur-Garut Bertaruh Nyawa Demi Pendidikan

Sejumlah pelajar berangkat dan pulang sekolah dengan melewati jembatan yang hanya terdiri dari dua batang bambu di Cianjur.
Jembatan yang rusak itu menghubungkan Desa Cimaragang, Kabupaten Cianjur dan Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
Tak adanya akses lain, membuat warga berinisiatif untuk memasang dua bilah bambu sebagai pijakan yang dipasang pada sisa-sisa penyangga pada jembatan yang rusak. Hal itu dilakukan agar warga tetap bisa beraktivitas menyeberangi sungai, meski nyawa taruhannya.
Meski beberapa warga sempat terpeleset dan nyaris terjatuh dari jembatan setinggi 15 meter dengan panjang 100 meter, namun mereka tetap menggunakan akses yang ekstrem tersebut.
Para pelajar itu melintasi jembatan rusak itu setiap hari. Mereka mengaku takut terpeleset dan terjatuh, namun semangatnya belajar mengalahkan rasa takut dan memberanikan diri untuk melalui jembatan tersebut.
Banyak siswa dari jenjang pendidikan SMP, SD, bahkan PAUD yang setiap harinya harus melewati jembatan tersebut.
Sekretaris Desa Cimaragang Japar Sodik mengatakan jembatan yang dibangun pada 2016 lalu itu rusak berat usai diterjang banjir bandang. Sayangnya sejak jembatan rusak pada akhir 2021 lalu, hingga saat ini tidak kunjung ada perhatian dari pemerintah kabupaten ataupun provinsi.