Bogor - Perayaan Tahun Baru Imlek tak bisa lepas dari kehadiran Barongsai dan Liang Liong. Tahu nggak sih, Apa makna sebenernya Barongsai dan Liang Liong itu?
Foto
Ini Makna Liong & Barongsai dalam Imlek

MengutipΒ chinahighlights, Orang China selalu mengadakan Tarian Naga (Liong) dan Singa (Barongsai) di Tahun Baru Imlek. TarianΒ tersebut juga menjadi pertunjukan tradisionalΒ di suatu festival atau acara-acara besar agar menjadi lebih meriah.
Masyarakat China tradisional yakin bahwa pertunjukan tarian naga atau singa (selama Festival Musim Semi) merupakan salah satu cara untuk berdoa. Tujuannya untuk keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Tahun Baru Imlek memiliki berbagai bentuk perayaan yang unik di tiap daerah dan etnisnya. Namun, ada banyak kegiatan yang hampir sama dilakukan dan menjadi tradisi sepertiΒ mengunjungi anggota keluarga, mendekorasi, memberikan hadiah, mengadakan makan keluarga besar, dan melakukan beberapa praktik keagamaan seperti memberikan persembahan kepada leluhur atau membakar dupa.
Di kota Hujan, Bogor, Jawa Barat ada juga pengrajin Liong dan Barongsai yang masih bertahan hingga kini. Ia adalah Lily Hambali pria kelahiran 1972 yang kiniΒ bermukim di gg roda, Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat. Ia sudah memulai menekuni usaha pembuatan ini sejak 1998.
Awalnya ia juga merupakan seorang pemain Liong. KetikaΒ melihat adanya peluang untukΒ mencoba membuat Liong dan Barongsai, akhirnya keterusan sampai sekarang.
Kesenian Liong dan Barongsai mulai kembali dikenalkan kepada masyarakat saat Presiden ke 3 Indonesia Abdurahman Wahid.Β Sebelum Gusdur menjabat jadi Presiden, lebih dari 30 tahun kesenian dan budaya tionghoa ini dilarangΒ saat masa orde baru dibawah Pemerintahan Soeharto. Alhasil, berkat Gusdur, seni dan budaya Liong dan Barongsai pun kini bisa dinikmati
Hampir semua kelompok kesenian Liong dan Barongsai dari Sabang sampai Marauke pernah memesan hasil karyanya kepada Lily.Β Tidak hanya di dalam negeri, Liong dan Barongsai ciptaannya itu juga sudah pernah dipesan sampai ke luar negeri seperti Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Hong KongΒ dan Jerman.Β
Lily merupakan putra asli dari Pulo Geulis, Bogor, Jawa Barat. Usaha pembuatan Barongsai dan Liong itu sudah dirintisnya dengan bantuan 20 pekerja yang juga masih kerabatnya.
Menjelang imlek, biasanya permintaan Liong dan Barongsai itu sangat banyak. Namun, sejak 2 tahun terkahir ini mengalami penurunan yang cukup signifikan karena pandemiΒ danΒ adanya larangan untuk berkerumun dan mencipta keramaian.
Biasanya, untuk membuat 1 Liong, ia membutuhkan waktu 2-3 minggu sedangkan untuk membuat Barongsai dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu. HampirΒ sebagian barang-barang untuk membuat Liong dan Barongsai itu ia dapatkan dari luar negeri.
Dengan kualitas hasil yang sangat baik, tidak sedikit orang yang memesan Liong dan Barongsai kepada dirinya. Lily tercatat sudah 22 tahun menggeluti profesi sebagai pengrajin Liong dan Barongsai.
Kawasan Pulo Geulis yang merupakan kawasan pecinan di Kota Bogor, sangat erat dengan nuansa dan budaya Tionghoa.
Di kawasan tempat tinggalnyaΒ kini sudah ada beberapa kelompok kesenian Liong dan Barongsai.Β
Mereka semua berharap dan berdoaΒ agarΒ pandemi ini segera berakhir. Agar bisaΒ kembali menjalani kehidupan seperti semula. Pak ading (67) salah satu Tukang jahit baju barong/liong pun berharap demikian.