Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak

ADVERTISEMENT

Foto

Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak

Tsvangirayi Mukwazhi/AP Photo - detikNews
Kamis, 13 Jan 2022 19:06 WIB

Zimbabwe - Jumlah kehamilan di kalangan remaja Zimbabwe meningkat tajam. Para orang tua memandang pernikahan dan kehamilan sebagai solusi dari kemiskinan.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Zimbabwe melaporkan peningkatan tajam jumlah kehamilan di kalangan anak perempuan dan remaja di tengah pandemi COVID-19.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Tidak ada undang-undang di Zimbabwe yang memberikan batasan usia minimum untuk seseorang menikah.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Hampir sepertiga anak perempuan di Zimbabwe menikah sebelum mereka berusia 18 tahun dan 4 persen sebelum mereka berusia 15 tahun.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Penegakan hukum yang lemah, kemiskinan yang meluas, serta praktik budaya dan agama, menjadi faktor meningkatnya jumlah pernikahan dini di Zimbabwe. Adanya pandemi memperparah situasi.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Pernikahan dini berdampak pada pendidikan mereka, meningkatkan kemungkinan kekerasan seksual, dan menempatkan mereka pada risiko kematian atau cedera serius saat melahirkan.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Orang tua memilih menikahkan anak gadis mereka agar tidak lebih banyak pengeluaran. Ditambah adanya mahar menjadi insentif yang menggiurkan.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Banyak orang memandang pernikahan dan kehamilan sebagai pelarian dari kemiskinan.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Virginia Mavhunga merupakan salah satunya. Di usia 13 tahun, ia menjadi korban pemerkosaan dan harus menanggung beban kehamilan di usia sangat muda.

Tanaka Rwizi, right, a pregnant 16 year old teenager mother, stands with her family in their residence in the poverty stricken Mbare township in Harare, Zimbabwe, Saturday, Nov. 13, 2021. Tanaka, who dropped out of school after falling pregnant in February 2021, stays with her unemployed uncle in a single room divided by a curtain. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Sebagai seorang gadis muda, Mavhunga bermimpi bisa melanjutkan kehidupan sesuai keinginan dan kembali sekolah. Alih-alih mendapat kesempatan yang sama, dia justru menelan pil pahit berupa lelucon dan ejekan.

Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak
Bikin Sedih, Kemiskinan Jadi Alasan Pernikahan Dini di Zimbabwe Melonjak


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT