Jakarta - Setelah 20 tahun perang, Amerika Serikat menarik pasukan militernya dari Afghanistan. Tak berselang lama, Taliban kembali menguasai negara tersebut.
Foto
Ditinggal Tentara AS, Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menarik pasukannya dari Afghanistan mulai Mei 2021. Keputusan itu pun menjadi sorotan dunia internasional pasalnya, penarikan pasukan militer AS dari Afghanistan juga menjadi tanda berakhirnya konflik puluhan tahun di negara tersebut. (AP Photo).
Tak berselang lama, Taliban melakukan sejumlah upaya untuk kembali menguasai Afghanistan. Taliban pun kembali merebut kekuasaan usai Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu pada 15 Agustus 2021. (AP Photo/Zabi Karimi).
Kepanikan pun terjadi. Ribuan warga mendatangi bandara di Kabul untuk kabur dari negaranya usai Taliban kembali berkuasa di Afghanistan. (Dok. tangkapan layar Twitter Nicola Careem/Engineering Faisal).
Dari foto satelit ini terlihat warga yang menumpuk di apron Bandara Internasional Hamid Karzai di Afghanistan pada bulan Agustus 2021 lalu. (Dok. Satellite image ©2021 Maxar Technologies via AP. Satellite image ©2021 Maxar Technologies via AP).
Di tengah kekacauan itu, bom bunuh diri meledak di Bandara Kabul, Afghanistan, pada bulan Agustus 2021. Sebanyak 60 warga Afghanistan dilaporkan tewas dan ratusan warga terluka akibat serangan bom yang diklaim dilakukan oleh ISIS tersebut. (AP Photo/Mohammad Asif Khan).
Sementara itu, proses evakuasi ribuan warga Afghanistan pun masih terus berlangsung. Tak sedikit warga Afghanistan yang meminta perlindungan kepada pihak internasional untuk menyelamatkan mereka dan keluarganya usai Taliban kembali berkuasa. Salah satunya adalah tim robotika putri Afghanistan yang kemudian mengungsi ke Qatar dan Meksiko. (AP Photo/Eduardo Verdugo).
Kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan menjadi sorotan masyarakat dunia. Tak sedikit yang mengkhawatirkan nasib para perempuan di negara tersebut. Terlebih, di saat Taliban menguasai Afghanistan pada tahun 1996-2001 sejumlah larangan ketat diterapkan untuk para perempuan di sana, salah satunya terkait izin untuk mengenyam pendidikan dan bekerja (AP Photo/Rahmat Gul).
Selain itu, tak sedikit warga Afghanistan yang khawatir Taliban akan kembali menerapkan hukuman brutal yang dijatuhkan berdasarkan interpretasi mereka terhadap hukum syariah. Pandangan garis keras kelompok tersebut dikhawatirkan memicu terjadinya pelanggaran hak asasi manusia. (AP Photo).
Kabar meninggalnya penyanyi Fawad Andarabi pada bulan Agustus lalu seakan menjadi bukti kekhawatiran tersebut dapat muncul kembali. Fawad Andarabi yang dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu rakyat di Afghanistan dilaporkan ditembak oleh Taliban di Lembah Andarabi. Tidak disebutkan soal alasan Taliban menghabisi Fawad Andarabi secara brutal. Tak hanya itu, pada bulan September lalu Taliban kembali menggegerkan publik dunia dengan menggantung empat mayat pelaku penculikan di Kota Herat, Afghanistan. (AP Photo).
Dilanda berbagai krisis yang kian memburuk usai diambil alih Taliban, nasib warga Afghanistan pun kini masih menjadi sorotan kalangan internasional. Ledakan bom pun masih kerap terjadi di sana, salah satunya bom bunuh diri yang meledak di sebuah masjid Syaih di Kunduz, Afghanistan pada bulan Oktober lalu. Lebih dari 50 orang dilaporkan tewas akibat ledakan yang terjadi saat Salat Jumat itu. (Foto: AFP).
Sejumlah pekerjaan rumah pun menanti untuk diselesaikan Taliban usai menguasai Afghanistan, mulai dari menjaga keamanan dan memulihkan perekonomian negara hingga mengentaskan persoalan gizi buruk dan kemiskinan di negara tersebut. (AP Photo).