Jakarta - Protes menentang pembatasan COVID-19 di sejumlah negara di Eropa kian marak. Aksi protes di Belgia, Belanda, Austria, Prancis diwarnai kekerasan.
Foto
Gelombang Protes Anti-Lockdown Merebak di Eropa

Protes menentang pembatasan COVID-19 berlanjut di Belanda untuk hari ketiga secara berturut-turut pada Minggu (21/11). Polisi mengeluarkan perintah darurat di Enschede, kota dekat perbatasan Jerman. (Media TV Rotterdam via AP)
Belanda memberlakukan penguncian parsial pada 13 November. Negara tersebut sedang mempertimbangkan aturan yang lebih ketat untuk warga yang tidak divaksinasi di area publik. (Media TV Rotterdam via AP)
Para pengunjuk rasa menyalakan kembang api dan merusak properti di kota-kota - Groningen dan Leeuwarden di utara Belanda, Enschede di timur, dan Tilburg di selatan, pada Minggu (21/11) malam. Polisi menyebut sedikitnya 130 orang telah ditangkap sejak protes dimulai. (Media TV Rotterdam via AP)
Ribuan orang memprotes aturan pembatasan COVID-19 di pusat kota Brussels pada Minggu (21/11). Mereka terutama berdemonstrasi menentang persyaratan oleh pemerintah agar masyarakat menunjukkan sertifikat vaksin di tempat umum, seperti restoran. (AP/Olivier Matthys)
Polisi menyebut sekitar 35.000 orang turun ke jalan di Brussels pada Minggu (21/11). Tetapi mayoritas telah bubar sebelum protes berkembang menjadi kekerasan. Menjelang malam, pengunjuk rasa mulai menghancurkan mobil dan membakar tempat sampah. Polisi akhirnya merespons dengan menggunakan meriam air dan gas air mata untuk meredakan situasi. (AP/Olivier Matthys)
Infeksi COVID-19 meningkat pada kecepatan yang mengkhawatirkan di Belgia dalam beberapa pekan terakhir. Belgia mencatat rata-rata lebih dari 12.000 infeksi baru per hari. (AP/Olivier Matthys)
Pihak berwenang mengatakan wilayah luar negeri Prancis di Guadeloupe dilanda penjarahan dan kerusuhan pada malam ketiga protes, dengan pengunjuk rasa bersenjata menembaki polisi dan petugas pemadam kebakaran. (AP/Daniel Cole)
Wilayah ini telah diguncang oleh protes selama seminggu, dengan orang-orang menuntut diakhirinya mandat pemerintah tentang vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan, serta mencari dukungan untuk kenaikan harga bahan bakar. (AP Photo)
Polisi menangkap 38 orang saat pengunjuk rasa masuk ke mobil dan membakar kendaraan. Mereka juga menghancurkan apotek. (AP Photo)
Puluhan ribu orang juga melakukan unjuk rasa di ibu kota Austria, Wina, setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional baru yang berlaku mulai Senin (22/11). Pemerintah Austria mengumumkan aturan itu untuk menahan lonjakan infeksi COVID-19. Pemerintah setempat juga berencana untuk membuat vaksinasi menjadi wajib pada Februari 2022. Austria adalah negara Eropa pertama yang membuat vaksinasi sebagai persyaratan hukum. (AP/Lisa Leutner)