Jakarta - Layar tancap merupakan hiburan masyarakat kelas bawah yang masih eksis keberadaanya hingga kini. Meski tergilas zaman, Layar pun harus terus Terkembang.
Foto
Tak Lekang Layar Terkembang Digilas Zaman

Saat PPKM, ia hanya sesekali mendapatkan order pemutaran film layar tancap. Untuk mengisi kekosongan selama pandemi, ia pun terpaksa harus memutar otak dan menjual makanan frozen food dirumahnya.Β Usai pelonggaran aturan PPKM, dalam 1 bulan terakhir saja sudah mendapatkan order 7 kali pemutaran film. Harga penyewaan pemutaran layar tancap tergantung jarak dan jumlah film yang diputar, harganya berkisar antara Rp 700 ribu hingga Rp 1,2 juta.Β
Layar putih berukuran 9x4 meter itu pun dibentangkan setelah semua alat pendukung untuk pemutaran siap. Jamal (29) sebagai pemilik operator JMF (Jamal Mahfud Film) mendapatkan order untuk menayangkan layar tancap bukan untuk hajatan atau khitanan seperti biasaya. Order ini datang dari seorang penikmat film yang bernama Baba Alex hanya untuk bernostalgia menikmati suasana layar tancap. Film yang ditayangkan pun beragam: mulai Rambo IV, HITMAN, Badai dan Nafsu Dalam Cinta.
Selepas Isya satu persatu masyarakat mendatangi lapangan sepak bola guna melihat layar tancap. Tua, muda dan anak-anak riang berkumpul menikmati pemutaran film layar tancap ini. Jamal merupakan generasi milenial yang kini mengikuti jejak ayahnya Mahfud untuk memutar layar tancap sejak 2001. Berawal dari hobi dan pada tahun 2018 ia pun memutuskan untuk serius terjun dan menekunin bisnis ini.Β
Β