Jakarta - Selama dekade terakhir, 4,7 juta hektare hutan masih hilang setiap tahunnya. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak paling parah.
Foto
Satu dari Lima Negara Pembabat Hutan Terbanyak Dunia Adalah Indonesia

Para pemimpin dunia pada KTT iklim di Glasgow berkomitmen untuk mengakhiri dan mengatasi dampak penggundulan hutan pada tahun 2030. dok. DW (News)
Hutan menyerap karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar - penyumbang utama pemanasan global - sehingga menebang pohon dapat berdampak besar pada perubahan iklim.Β ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
PBB mengatakan 420 juta hektare hutan telah musnah sejak tahun 1990. Alasan utamanya adalah pertanian. Upaya melindugi hutan telah banyak dilakukan sebelumnya. Pada tahun 2014, PBB mengumumkan kesepakatan untuk mengurangi deforestasi sampai setengahnya pada tahun 2020 dan mengakhiri sepenuhnya pada tahun 2030. Dok. detikcom
Kemudian, pada tahun 2017, PBB menetapkan target lain untuk meningkatkan lahan hutan sebesar 3% di seluruh dunia pada tahun 2030. Dok. detikcom.
Laporan pada 2019, laju deforestasi justru berada pada level yang mengkhawatirkan yang berdampak serius terhadap upaya melawan perubahan iklim. Memang sudah ada beberapa reboisasi, melalui pertumbuhan alami atau penanaman, tetapi pohon perlu waktu bertahun-tahun sebelum dapat menyerap CO2 sepenuhnya.Β Muhammad Ridho/detikcom
Selama dekade terakhir, 4,7 juta hektare hutan masih hilang setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, Brasil, Republik Demokratik Kongo dan Indonesia adalah negara-negara yang terkena dampak paling parah. Chaidir Anwar/detikcom
Indonesia adalah salah satu dari lima negara teratas dunia yang kehilangan banyak area hutan selama dua dekade terakhir. Menurut data dari Global Forest Watch, Indonesia kehilangan 9,75 juta hektar hutan primer antara tahun 2002 dan 2020. Chaidir Anwar Tanjung/detikcom
Data resmi menunjukkan bahwa hingga 80 persen kebakaran hutan terjadi untuk pembukaan lahan kelapa sawit. Pada tahun 2016, rekor 929.000 hektar hutan musnah, tetapi telah terjadi penurunan laju deforestasi yang stabil sejak saat itu. Pada tahun 2020, angka deforestasi tahunan turun menjadi 270.000 hektar. Wahdi Septiawan/Antara Foto
Pada 2019, Presiden Jokowi mengeluarkan moratorium tiga tahun pembukaan hutan baru, yang mencakup sekitar 66 juta hektar hutan primer dan lahan gambut. Moratorium itu diperpanjang tahun ini tanpa batas waktu. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
Di sisi lain, baru-baru ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menyatakan pembangunan besar-besaran di era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon ataupun deforestasi. Menteri LHK Siti mengatakan bahwa FOLU net carbon sink 2030 atau netral karbon melalui sektor kehutanan dan lahan jangan diartikan sebagai zero deforestation. Menurutnya, ini perlu dipahami oleh semua pihak bahwa ini untuk kepentingan nasional. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO