Jakarta - Wacana tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk, dicanangkan jadi nama jalan di Jakarta. Rencana tersebut pun menuai pro-kontra.
Foto
Heboh Pro-Kontra Wacana Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta

Ada pihak yang menolak karena ketokohan Ataturk, tapi di sisi lain ada juga yang mendukung. Pihak yang menolak salah satunya datang dari PKS DKI. PKS menilai Ataturk sebagai sosok kontroversial. Getty Images/Chris McGrath
Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin dalam keterangannya menyoroti kontroversi Ataturk yang disebut merugikan muslim selama memimpin negara Turki. Salah satunya mengalihfungsikan Masjid Hagia Sophia dari masjid menjadi museum pada 1935.Β AP/Emrah Gurel
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangan tertulis mengatakan Mustafa Kemal Ataturk adalah seorang tokoh yang sudah mengacak-acak ajaran Islam. Anwar Abbas kemudian menyampaikan Ataturk adalah tokoh sekuler yang tak percaya ajaran Islam dapat membawa Turki menjadi negara maju. Anwar Abbas menyebut Ataturk sesat. Getty Images/Chris McGrath
Dibalik penolakan itu ada juga pihak yang mendukung penamaan Ataturk di Jakarta, yakni PWNU DKI. PWNU menyebut sikap penolakan itu berlebihan dan PWNU DKI meminta pemberian nama jalan itu dikaji secara utuh. Getty Images/Chris McGrath
Menurut Ketua PWNU DKI, Syamsul Maarif, Ataturk memang dikenal sebagai tokoh sekuler. Namun, menurut Syamsul, di sisi lain, ada kelebihan yang dibawa oleh Ataturk termasuk soal nasionalisme. Getty Images/Chris McGrath
Syamsul menyambut baik kerja sama Indonesia dan Turki yang ditunjukkan lewat pemberian nama jalan. Syamsul lantas berbicara mengenai sosok Sukarno dan Ataturk sebagai bapak bangsa. ANTARA FOTO/FB Anggoro Β
Pemprov DKI Jakarta menilai harus saling menghormati. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut wacana itu bentuk kerja sama dengan pemerintah Turki. Nampak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat berada di Jalan Soekarno di Turki 2018 lalu. ANTARA FOTO/Susylo Asmalyah Β
Riza menjelaskan, usulan nama tokoh dijadikan sebagai nama jalan merupakan bagian kerja sama antarnegara. Dia mengatakan nama Presiden RI pertama, Sukarno, sudah ada di Turki, sebagai timbal baliknya, nama Ataturk diusulkan oleh Turki untuk nama jalan di Jakarta. Dok. theworldnews Β
Erdogan disebut akan melawat ke Jakarta pada awal 2022. Pemprov DKI dan KBRI Ankara disebut masih menunggu kepastian nama yang akan digunakan sebagai jalan. AP Photo/Francisco Seco Β