Nepal - Aktivis Nepal mengusulkan kepada parlemen Nepal untuk kembali melegalkan ganja. Mereka beralasan warga setempat sudah menggunakan mariyuana ratusan tahun lalu.
Foto
Warga Nepal Menanti Dilegalkannya Kembali Ganja

Seorang pengunjung merokok ganja di "Hippie Hill," sebuah tempat peristirahatan di pegunungan sekitar Kathmandu, Nepal. Β
Aktivis Nepal mengusulkan kepada parlemen setempat untuk membuat aturan yang membolehkan para penduduk untuk membudidayakan dan menggunakan ganja.Β Β
Mereka beralasan penduduk setempat sudah menggunakan mariyuana ratusan tahun dan mencapai puncaknya dalam gelombang budaya perlawanan (counterculture) pada 1960-an.
Menurut aktivis setempat bentang alam Nepal yang bergunung-gunung sangat cocok untuk budidaya mariyuana. Dia berharap hal ini bisa menjadi mata pencaharian baru bagi para petani yang selama ini hidup di bawah garis kemiskinan. Β
Usulan rancangan undang-undang itu akan diperdebatkan di parlemen sebelum disahkan. Β
Pada 1960-an, kelompok hippies dari Eropa dan Amerika Serikat mulai mengenal ganja dan sejumlah zat adiktif lain dari Nepal. Saat itu sejumlah toko dan kedai teh di sana bebas menjual ganja. Β
Akan tetapi, pemerintah Nepal mengesahkan Undang-Undang Pengendalian Narkotika pada 1967. Sejak itu ganja dan seluruh bentuk narkotika dilarang di Nepal. Β
Β Para pengguna yang tertangkap akan dihukum penjara selama satu bulan. Sedangkan pengedar dan bandar dibui hingga satu dasawarsa. Β
Meski begitu, para pendeta Hindu kerap menggunakan ganja saat memperingati hari raya dan festival Dewa Siwa.