Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra

Foto

Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra

AP Photo/Frank Augstein - detikNews
Jumat, 08 Okt 2021 20:16 WIB

Canterbury - Penulis Abdulrazak Gurnah dinyatakan dapat nobel sastra, Kamis (7/10). Ia yang mengungsi ke Inggris tahun 1968 itu tidak dapat menyembunyikan rasa sukacitanya

Penulis Tanzania Abdulrazak Gurnah dinyatakan merain nobel sastra, Kamis (7/10). Ia yang mengungsi ke Inggris tahun 1968 itu tidak dapat menyembunyikan rasa sukacitanya.

Abdulrazak saat ditemui wartawan di rumahnya, di Canterbury, Inggris (7/10/2021). Abdulrazak Gurnah lahir di Zanzibar (kini Tanzania) pada 1948. Ia mengungsi ke Inggris saat terjadi konflik dan menyasar etnis tertentu, tahun 1968.

Penulis Tanzania Abdulrazak Gurnah dinyatakan merain nobel sastra, Kamis (7/10). Ia yang mengungsi ke Inggris tahun 1968 itu tidak dapat menyembunyikan rasa sukacitanya.

Sebelumnya, ia merupakan Profesor Sastra Inggris dan Pascakolonial di University of Kent, Canterbury, hingga pensiun baru-baru ini.

Penulis Tanzania Abdulrazak Gurnah dinyatakan merain nobel sastra, Kamis (7/10). Ia yang mengungsi ke Inggris tahun 1968 itu tidak dapat menyembunyikan rasa sukacitanya.

"Novel-novelnya melompat dari deskripsi stereotipe dan membuka pandangan kita ke Afrika Timur yang beragam secara budaya, namun belum dikenal banyak orang di bagian lain dunia," lanjut penyelenggara Nobel.

Penulis Tanzania Abdulrazak Gurnah dinyatakan merain nobel sastra, Kamis (7/10). Ia yang mengungsi ke Inggris tahun 1968 itu tidak dapat menyembunyikan rasa sukacitanya.

Abdulrazak Gurnah kini tercatat dalam British Council sebagai pengajar Sastra Inggris University of Kent dan sebagai editor rekanan jurnal Wasafiri.

Penulis Tanzania Abdulrazak Gurnah dinyatakan merain nobel sastra, Kamis (7/10). Ia yang mengungsi ke Inggris tahun 1968 itu tidak dapat menyembunyikan rasa sukacitanya.

Secara akademis, Gurnah menaruh ketertarikan pada penulisan era pascakolonial dan pembahasan terkait kolonialisme, terutama yang berkaitan dengan Afrika, Karibia, dan India.

Penulis Tanzania Abdulrazak Gurnah dinyatakan merain nobel sastra, Kamis (7/10). Ia yang mengungsi ke Inggris tahun 1968 itu tidak dapat menyembunyikan rasa sukacitanya.

Abdulrazak Gurnah terkenal berkat karyanya, Paradise pada 1994. Karyanya tersebut masuk dalam berbagai daftar pendek ajang penghargaan, seperti Costa Book Award (Whitbread Award). Selain Paradise, Abdulrazak Gurnah juga dikenal berkat karyanya yang bertajuk Desertion (2005) dan By the Sea (2001).

Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra
Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra
Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra
Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra
Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra
Ekspresi Abdulrazak Gurnah, Bekas Pengungsi Afrika yang Raih Nobel Sastra


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads