Jakarta - Yusril Ihza Mahendra mengajukan gugatan AD/ART Partai Demokrat era Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Langkah ini memanaskan perseteruan Moeldoko dan Demokrat.
Foto
Yusril Panaskan Seteru Kubu Moeldoko vs Demokrat

Yusril digandeng empat eks kader Partai Demokrat untuk menggugat AD/ART era AHY ini. Menurutnya pengujian AD/ART ini penting untuk membangun demokrasi.
Langkah Yusril ini mendapat sentilan dari politikus PD, Andi Arief. Andi Arief mengungkit soal anak Yusril yang direkomendasikan oleh Demokrat yang memakai AD/ART era AHY.
Yusril menyentil balik Andi Arief. Dia menyebut Andi Arief lupa sejarah. Menurutnya, jika tak dicalonkan PBB, Susilo Bambang Yudhoyono takkan menjadi presiden.
Sementara itu,Β Elite Partai Demokrat, Rachland Nashidik menuding Yusril memihak Moeldoko dan mendapatkan keuntungan dari praktik politik hina.
Yusril pun menepis tudingan Rachland itu. Dia meminta Rachland menyusun argumen untuk membantah dalil-dalil di Mahkamah Agung. Menurutnya, jurus dewa mabuk sia-sia jika dipakai dalam masalah ini.