Cilacap - Kampung nelayan di Sentolo Kawat, Cilacap dikunjungi Jokowi, Kamis (23/9). Kampung tersebut dikenal penghasil ikan sejak zaman nenek moyang. Begini potretnya!
Foto
Menyapa Kampung Nelayan Cilacap yang Ditinjau Jokowi

Warga beraktivitas di kampung nelayan, Sentolo Kawat, Cilacap, Jumat (24/9/2021). Menjadi nelayan menjadi tradisi turun temurun di kampung ini.
Menurut Ketua RT Kusmiyati (35), dengan populasi penduduk mencapai ratusan orang, hampir seluruh warga berprofesi menjadi nelayan.
Biasanya para nelayan berangkat mulai dari pagi hingga siang hari. Lalu dilanjut oleh nelayan lain yang berangkat siang dan pulang malam.
2 atau 3 orang nelayan akan melaut menggunakan kapal kecil. Sementara untuk kapal sedang mampu membawa 12 nelayan untuk mencari ikan.
Nelayan disini mulai dari anak muda hingga yang tua telah menekuni bidangnya dalam menangkap ikan. Biasanya nelayan disini menangkap ikan montok, teri, bilis hingga rebon yang merupakan bahan baku terasi.
Ikan hasil tangkapan langsung dijual ke pelelangan ikan yang ada di tengah kampung. Selain itu kampung Sentolo Kawat juga memiliki lahan yang cukup luas untuk menjemur ikan atau udang hasil tangkapan nelayan.
Kini kendala yang tengah dialami nelayan disini ialah cuaca. Mereka mengalami gagal panen karena angin timur padahal saat ini merupakan momen panennya.
Sisi lain, pandemi Covid-19 memperburuk dampak penjualan. Dari harga ikan yang biasanya dijual 10 ribu menjadi 5 ribu rupiah. Ada juga dari 5 ribu menjadi 2 ribu rupiah.
Sebelumnya Presiden Jokowi mendatangi kampung ini untuk meninjau program vaksinasi door to door yang dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Di sela-sela acara tersebut Jokowi sempat memberi bantuan sembako, kaos, buku dan masker.
Warga juga sangat antusias kala didatangi Jokowi, warga yang sebelumnya tidak mau divaksin kini berani demi mempercepat penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.