Bogor - Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) kerap mendapat cap negatif di masyarakat. Padahal, ODGJ juga manusia biasa yang bisa sembuh melewati proses pemulihan.
Foto
Potret Jalan Pemulihan Orang Gangguan Jiwa

Yayasan Daarul Miftah Mulia ini terletak di Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan berdiri sejak 2007. Mereka menampung puluhan pasien ODGJ yang memiliki masalah ekonomi hingga mengalami depresi untuk dilakukan proses pemulihan dan penyembuhan.
Terdapat 6 ruangan yang menampung ODGJ di Yayasan Daarul Miftah Mulia. Dari 6 ruangan, satu di antaranya adalah ruangan khusus ODGJ perempuan.
Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Ciri-ciri ODGJ antara lain seperti sedih bekepanjangan, tidak semangat dan cenderung malas, marah tanpa sebab, mengurung diri, tidak mengenali orang, bicara kacau, bicara sendiri, dan tidak mampu merawat diri.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan jiwa seperti masalah ekonomi, keluarga, pekerjaan, ataupun faktor lain seperti neuroanatomi, neurofisiologis, dan neurokimia.
Di samping itu, masalah stigma negatif terhadap ODGJ juga kerap menghampiri penyintas meskipun mereka sudah pulih dan bisa kembali berbaur dengan masyarakat.
Yayasan itu menampung ODGJ setelah ada panggilan dari keluarga si calon pasien. Seperti yang dilakukan saat mengambil Nongki (bukan nama sebenarnya) di jalanan di Kota Bogor. Ustaz Ruslan berujar, pemberdayaan ODGJ dilakukan setiap hari dengan harapan kondisi mental mereka pulih.
Pada tahap awal penerimaan pasien seperti inilah alurnya. Sesaat ODGJ itu diambil dan tiba di yayasan, ia langsung dicukur rambutnya agar terlihat lebih baik.
Pendekatan persuasifpun dilakukan pengurus yayasan sebelum memandikan Nongki dengan harapan perubahan itu terjadi, baik secara jasmani atau psikisnya menjadi lebih baik lagi.
Beginilah potret Nongki, (kiri) saat diserahkan keluarga dan baru diterima pihak yayasan. (kanan) Tampang Nongki sesudah dibersihkan dan diterima berbaur bersama dengan pasien lainnya.Β
Selanjutnya, yayasan memberikan terapi--yang disebutnya--sasar saraf kepada ODGJ. Abah Rahman yang merupakan ayah Ustaz Ruslan mengatakan, terapi ini melancarkan saraf seseorang dan bisa diberikan beberapa kali jika ODGJ mengamuk.
Terapi pengobatan ODGJ juga dilakukan dengan cara pengobatan alternatif. Penggunaan obat tetap diberikan, tetapi itu dilakukan hanya jika ada titipan dari keluarga pasien.
Sebagian besar pasien yang kejiwaannya belum pulih, harus terlebih dahulu diobservasi di dalam ruangan terpisah seperti ini.
Jika sudah dianggap membaik, proses pemulihan selanjutnya dilakukan dengan pekerjaan seperti berkebun, memasak, mencuci dan menjemur pakaian. Terapi ini dilakukan rata-rata selama 6 bulan hingga pasien sembuh.
ini adalah salah satu pasien bernama Reza yang kondisinya saat ini sudah lebih membaik. Reza pun sudah bisa membaca Al-Qur'an. Salah satu kegiatan keagamaan seperti inilah yang dilakukan hampir setiap hari di yayasan tersebut sebagai bentuk pengobatan lahiriah.
Lain lagi dengan Rohati (41) yang diberdayakan dengan kegiatan memasak karena latar belakangnya sebagai mantan pekerja migran. Faktor ekonomi inilah yang membuat dia mengalami gangguan jiwa.
(Kiri-kanan): Wandi (24) dan Jayadi (40) kondisi mentalnya sedikit perlahan mulai pulih. Mereka kini sudah boleh berada di luar ruangan untuk menjalani terapi kerja dan segera bisa berbaur dengan masyarakat.
Harapannya, setelah ODGJ pulih dan kembali pulang ke rumah mereka masing-masing, ia sudah bisa diterima secara sosial dan kembali berkegiatan seperti manusia normal lainnya pada umumnya.
Seorang pengurus meyuapi makanan kepada salah satu pasien, Gangguan jiwa juga kerap dianggap sebagai penyakit 'kutukan'. Padahal sama halnya dengan penyakit lain, gangguan jiwa juga bisa disembuhkan. Seperti inilah salah satu jalannya.
Ini adalah potret Ustaz Ruslan yang menjadi salah satu orang yang membantu pemulihan pasien ODGJ di yayasan tersebut.Β Sumber dana operasional di yayasan tersebut berasal dari subsidi keluarga pasien, donasi dari pihak luar, dan juga dari hasil pertanian yang dilakukan sebagai proses pemulihan pasien yang ada disana.