Majalengka - Saat ini perajin Tenun Gadod diketahui hanya ada satu orang di Jawa Barat yakni Emak Maya (80). Hal ini membuat kain khas Majalengka ini terancam punah.
Foto
Gawat! Tenun Gadod Khas Majalengka Terancam Punah
Sabtu, 11 Sep 2021 09:59 WIB

Kurangnya perajin Tenun Gadod saat ini membuat kain tradisional ini terancam punah. Padahal Tenun Gadod ini sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang dan sempat mengalami masa keemasannya.
Β
Awalnya Tenun Gadod yang berarti kuat dan tebal ini dibuat dengan menggunakan kapas alit alias kapas Jepang. Namun karena kapas tersebut sudah tidak lagi ditemukan di Desa Nunuk, perajin kemudian menggunakan kapas honje untuk membuat Tenun Gadod.
Β
Proses pembuatan satu buah kain Tenun Gadod dibutuhkan waktu sekitar 7-10 hari. Proses pembuatan Tenun Gadod yang dimulai dari tahap pembuatan benang, pewarnaan hingga menghitung kebutuhan untuk satu kain masih dilakukan secara tradisional.
Β
Sayangnya Tenun Gadod ini terancam punah karena kurangnya minat warga yang membuat kain tradisional tersebut. Saat ini hanya ada Emak Maya, Siti Khodijah dan seorang lainnya yang masih eksis membuat Tenun Gadod.
Β