Yogyakarta - Pembuatan keris sangat bergantung pada penempanya. Di Indonesia salah satu empu yang masih tersisa adalah Empu Sungkowo Harumbrojo.
Foto
Empu Sungkowo, Penempa Keris yang Tersisa di Indonesia

Di sebuah bangunan berukuran 6x4 meter yang disebut besalen, dua pria tengah menempa besi. Masing-masing pria yang berusia di atas 40 tahun itu terlihat mengenakan koko hitam namun satu di antaranya terlihat memakai ikat di kepalanya. Β
Pria dengan ikat di kepalanya itu bernama Sungkowo Harumbrojo. Pria berusia 63 tahun ini bukan lah seorang pandai besi biasa, melainkan seorang empu. Ia juga diketahui sebagai generasi ke-17 dari Empu Supadriyo, perajin keris dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Β
Meski memiliki darah keturunan empu, gelar itu tak serta merta didapatkan Sungkowo begitu saja. Gelar itu didapatkannya setelah menekuni profesi sebagai perajin keris. Ia mulai serius menekuni profesi sebagai empu itu sejak 1995. Β
Sungkowo mulai menjadi secara utuh pada 2006 setelah ayahnya mangkat. Ia pun terus berkarya sampai saat ini untuk meneruskan jejak ayahnya. Selama berkarya ia sendiri telah menghasilkan sejumlah keris. Β
Sebagai perajin keris, Sungkowo membuatnya dengan menggunakan perkakas yang ditinggalkan ayahnya yang tersimpan di besalen. Di besalen sendiri terdapat sejumlah perlatan kerjaΒ seperti kikir, palu berbagai macam ukuran, gergaji besi, pencapit besi, dan peralatan menempa lainnya. Β
Hampir setiap hari Sungkowo menempa keris.Β Namun dalam sehari, ia belum tentu menyelesaikan sebilah keris. Menurut dia, proses pembuatan keris itu bisa menghabiskan waktu sekitar 30 hari sampai 40 hari. Β
Tak hanya proses pembuatannya yang dilakukan berulang, Sungkowo harus mentaati pantangan. Menurut dia, ada hari-hari tertentu yang menjadi pantangan. Itu mengapa ia tak menempa atau membuat keris pada hari pantangan itu. Β
Dalam pembuatannya, Sungkowo juga terkadang harus berpuasa dan menjalani ritual tertentu. Hal itu dilakukannya agar proses pembuatannya bisa berjalan dengan lancar.Β Β
Selain itu, ia ingin menjaga nilai-nilai tradisi dan budaya nenek moyang yang diajarkan kepadanya. Β
Setiap karya yang dibuatnya memiliki harga yang bervariasi, mulai dari jutaan hingga puluhan juta. Tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan kerisnya. Β
Keris karya Sungkowo dimiliki oleh banyak masyaraka lokal baik di wilayah Yogyakarta maupun daerah lain di Indonesia. Beberapa kaarya Empu Sungkowo ialah Duta Besar Spanyol, Venezuela, dan Amerika Serikat.