Perbatasan Turki Dijaga Ketat di Tengah Migrasi Pengungsi Afghanistan

Berkuasanya Taliban di Afghanistan picu gelombang migrasi warga yang mencari suaka di negara lain. Perbatasan Turki pun dijaga ketat guna bendung arus migrasi.

Seorang tentara Turki berjaga di area pos keamanan yang berada di perbatasan antara Turki dan Iran di Provinsi Van, Turki. AP Photo/Emrah Gurel.

Seperti diketahui, berkuasanya Taliban di Afghanistan memicu terjadinya gelombang migrasi besar-besaran warganya untuk mencari suaka di negara lain. Turki pun jadi salah satu negara yang dituju para pengungsi dari Afghanistan.

Pemerintah Turki pun diketahui akan membangun tembok sepanjang 64 km di pintu perbatasannya. Hal tersebut guna menghalau potensi gelombang pengungsi dari Afghanistan masuk ke wilayahnya.

Melansir AP, arus lalu lintas migrasi utama dari Asia Tengah ke Eropa relatif stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi negara-negara Eropa, serta Turki, khawatir kembalinya kekuasaan Taliban secara tiba-tiba di Afghanistan dapat mengubah itu.

Kawasan perbatasan Turki dengan Iran itu pun dijaga ketat pasukan militer Turki.

Tentara Turki berpatroli dan memantau arus migrasi baru-baru ini, terutama yang datang dari Afghanistan, di perbatasan dengan Iran, di Van, Turki.

Diketahui, pengetatan penjagaan di perbatasan Turki itu dilakukan guna membendung arus migrasi baru-baru ini, terutama yang datang dari Afghanistan dan menghentikan operasi perdagangan manusia di daerah perbatasan provinsi Van, Turki.

Sementara itu, melansir AP, tembok perbatasan baru yang memisahkan Turki dari Iran menutupi sepertiga dari perbatasan sepanjang 540 kilometer (335 mil), meninggalkan banyak celah bagi para migran untuk menyelinap di tengah malam.

Oleh karena itu, guna membendung arus migrasi baru-baru ini, terutama yang datang dari Afghanistan dan menghentikan operasi perdagangan manusia di daerah perbatasan, area perbatasan Turki dijaga ketat oleh para tentara.