Jakarta - Perang hingga bencana alam kerap jadi faktor sejumlah warga tinggalkan negaranya untuk cari suaka. Sejumlah negara maju ini kerap jadi tujuan para pencari suaka
Foto
Ini Deretan Negara-negara yang Jadi Tujuan Para Pencari Suaka

KonflikΒ tak berkesudahan di Afghanistan membuat warganya mencari tempat aman, tak hanya Afghanistan Para pencari suaka umumnya datang dari negara yang tengah dilanda konflik, perang, atau mengalami diskriminasi hingga bencana alam. Ingin merasakan hidup yang lebih layak, mereka pun berbondong-bondong menuju negara-negara maju. Damir Sagolj/Getty Images.
Sejarah Taliban di Afghanistan sendiri telah dimulai sejak lama. Taliban digulingkan dari kekuasaannya di Afghanistan oleh pasukan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) pada tahun 2001 silam. Damir Sagolj/Getty Images.
Praktis, sejak saat itu, perang berkepanjangan mewarnai hari-hari di Afghanistan. Taliban kian kuat dan kini telah mencapai puncaknya hingga menduduki ibu kota Kabul. Setelah 20 tahun perang, pasukan AS perlahan menarik diri dari Afghanistan. Itu dilakukan sesuai kesepakatan antara AS dan Taliban. Alexander Koerner/Getty Images.
Namun, setelah perjanjian, Taliban justru melancarkan serangan untuk merebut wilayah-wilayah yang dikuasai tentara Afghanistan. Sejarah Taliban di Afghanistan dan perang berkepanjangan ini dipicu oleh tragedi 9/11 di AS. Petinggi Al Qaeda, Osama bin Laden, dituduh sebagai biang kerok peristiwa tersebut. Milos Bicanski/Getty Images.
Kala itu, Osama bin Laden berada di Afghanistan di bawah perlindungan Taliban. Tak menyerah, Taliban menolak menyerahkan Osama bin Laden. Hal itu kemudian memicu invasi pasukan militer AS ke Afghanistan sejak 2003 untuk menyingkirkan Taliban. Sean Gallup/Getty Images
Tahun 2014 menjadi tahun paling berdarah sejak perang dimulai pada 2001 silam. Pasukan NATO, yang membantu tentara AS di Afghanistan, mengakhiri misi mereka dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara Afghanistan. Taliban pun meresponsnya dengan merebut sejumlah wilayah di Afghanistan. Carsten Koall/Getty Images.
Perang berkepanjangan tersebut membuat warganya terus mencari pengungsian dan tempat aman. Pada tahun 2016, Negeri Paman Sam tercatat menerima 1.183.500 permanen migran. Itu sebabnya negara ini layak dinobatkan sebagai penampung suaka terbanyak. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Menurut data Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), pada tahun 2016 Jerman menerima 1.051.000 imigran permanen. Angka ini meningkat tajam hingga 53 persen dibandingkan data tahun 2015. Kebanyakan berasal dari Rumania, Suriah, Polandia, dan Bulgaria. Sean Gallup/Getty Images. Β
Inggris menerima 350.100 permanen imigran di tahun 2015. Sebagian besar dari mereka berasal dari Rumania dengan jumlah mencapai 12 persen dari total jumlah para pencari suaka di Inggris. Namun, angka ini kemungkinan akan berubah jika kebijakan Brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, berhasil disahkan. Selain Rumania, India, China, dan Polandia juga mengirim banyak pencari suaka ke Inggris. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Serupa dengan Amerika Serikat, Kanada juga menjadi tujuan favorit para pencari suaka. Pada tahun 2016, jumlah imigran permanennya mencapai 296.400 orang, rekor tertinggi sejak tahun 2010. Rifkianto Nugroho/Detikcom.
Sementara itu, pada tahun 2017, jumlah pemohon suaka mencapai 50.470 orang, tetapi yang diterima hanya sekitar 41.500. Artinya, pemerintah Kanada berusaha memperketat kebijakan imigrasi meski Perdana Menteri Justin Trudeau menegaskan para pengungsi akan tetap diterima di Kanada. Chris McGrath/Getty Images.
Prancis menerima 258.900 imigran permanen pada tahun 2015. Sementara itu, pada tahun 2015 Prancis memberikan 217.500 izin tinggal yang baru kepada warga negara non-Uni Eropa. Sepertiganya berasal dari Afrika Utara, sedangkan lebih dari seperlimanya berasal dari negara-negara Afrika di selatan Sahara (sub-Sahara). Spencer Platt/Getty Images.
Isu imigrasi ini pun menjadi kampanye menarik pada pemilihan presiden tahun 2017 antara Marine Le Pen melawan Emmanuel Macron. Hasilnya, Macron yang pro migrasi berhasil mengalahkan Le Pen yang anti migrasi. Carl Court/Getty Images.
Sementara itu di Indonesia juga menjadi tempat βsinggahβ para pencari suaka, kebanyakan dari mereka ingin menuju ke Australia maupun negara maju lainnya namun tertahan di RI. Carl Court/Getty Images.