Auckland - Selandia Baru kembali mengumumkan lockdown setelah ditemukan satu kasus COVID-19 varian Delta yang ditemukan di Auckland, salah satu kota terbesar di negara itu
Foto
Gegara Satu Kasus COVID-19, Selandia Baru Lockdown Lagi

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengumumkan bahwa lockdown bakal berlaku di seluruh negeri selama tiga hari mulai Rabu (18/8). Β
Sementara itu, lockdown di Auckland dan Coromandel akan berlaku selama tujuh hari karena pasien Covid-19 yang terdeteksi itu sempat menghabiskan waktu di kedua daerah tersebut.
Suasana Queen St yang terlihat sepi di CBD Auckland pada 19 Agustus 2021 di Auckland, Selandia Baru.Β Sedangkan untuk negara bagian lainnya dibelakukan lockdown hanya selama 3 hari saja. Lockdown akan dimulai malam ini pukul 23.59 malam waktu setempat.
Pusat perbelanjaan Britomart juga terlihat sepi saat penerapan lockdown, di CBD Auckland pada 19 Agustus 2021 di Auckland, Selandia Baru.Β Setelah pengumuman temuan kasus tersebut, beberapa warga agak panik dan buru-buru pulang ke rumah. Pihak kampus juga mewanti-wanti agar seluruh mahasiswa mengambil barang-barang mereka dan melanjutkan kegiatan di rumah.
Pembatasan penguncian level 4 diberlakukan di seluruh negara Selandia Baru karena kasus COVID-19 baru terus dicatat setelah ditemukannya kasus baru di Auckland.Β Setelah temuan pertama varian Delta tersebut, Selandia Baru terus menemukan kasus baru yang terkait dengan varian yang disebut lebih menular itu. Tidak ingin infeksinya lebih meluas, pemerintah Selandia Baru memberlakukan lockdown level 4.
Di bawah langkah-langkah Level 4 Peringatan COVID-19, orang-orang diinstruksikan untuk tinggal di rumah.Β Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Selandia Baru, Andi Batara Al Isra menceritakan kondisi menjelang penguncian di Selandia Baru. Di pagi hari menjelang siang sebelum pengumuman lockdown, suasana di kota tempatnya bermukim yakni Auckland, masih ramai dan warga beraktivitas seperti biasa.
Pemerintah Selandia Baru harus langsung menerapkan lockdown ketat meski baru mendeteksi satu kasus COVID-19.
Semua bisnis yang tidak penting ditutup, termasuk bar, restoran, bioskop, dan taman bermain.
Pemerintah Selandia Baru pun tak mau ambil risiko mengingat varian tersebut disebut-sebut lebih cepat menular dan lockdown merupakan cara terampuh untuk menghindari penularan lebih jauh. Hal ini dilakukan setelah enam bulan ditemukan lagi satu warga Selandia Baru yang dinyatakan COVID-19.Β Pasien adalah seorang pria berusia 58 tahun, yang diyakini telah terpapar COVID-19 sejak Kamis (12/8/2021) lalu. Β
Di bawah aturan lockdown ini, seluruh sekolah, pusat bisnis, dan kantor-kantor akan tutup. Hanya layanan esensial yang boleh beroperasi.