Jakarta Terancam Tenggelam, Begini Kehidupan Warga di Pesisir Ibu Kota

Ancaman tenggelamnya Jakarta disinggung Presiden AS Joe Biden. Lantas seperti apa kehidupan masyarakat di pesisir Ibu Kota yang dibayangi ancaman tenggelam?

Warga berjalan di atas jembatan kayu di perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (31/7/2021). Ancaman tenggelamnya Jakarta kembali menjadi sorotan usai disinggung Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Pernyataan soal Indonesia itu disampaikan Biden saat mengunjungi kantor Direktur Intelijen Nasional.

Biden mulanya berbicara mengenai ancaman terbesar yang dihadapi AS. Ia pun mengatakan kini permukaan air laut terus meningkat. Dia mengungkapkan, ke depannya, akan banyak orang bermigrasi dan memperebutkan tanah yang subur. Baru kemudian Biden menyinggung Indonesia. Menurutnya, jika apa yang diproyeksikan benar, dalam 10 tahun ke depan Indonesia harus memindahkan ibu kota karena akan tenggelam.

Bisa jadi Biden mengutip riset Jakarta bakal tenggelam dari The National Aeronautics and Space Administration (NASA). NASA menilai Jakarta sangat berisiko dan rentan tenggelam berkat kombinasi banyak faktor, perubahan iklim, jumlah penduduk yang terus bertambah, juga eksploitasi air di ibu kota RI itu. Rata-rata permukaan laut global naik sebesar 3,3 milimeter per tahun. Sudah begitu, hujan semakin intens dengan atmosfer yang makin memanas. Itu ditambah dengan penyedotan air tanah tanpa ampun dengan pompa air. Data menunjukkan, sekitar 40 persen luas tanah Jakarta berada di bawah permukaan laut saat ini.

Turunnya permukaan tanah Jakarta juga dipercepat oleh urbanisasi, perubahan fungsi lahan, dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Menyempit atau tersumbatnya saluran sungai dan kanal oleh sedimen dan sampah juga turut mempercepat penurunan tanah Jakarta. Faktor lainnya yang mempercepat tenggelamnya Jakarta adalah reklamasi.

NASA menunjukkan data bahwa sejak dulu Jakarta menjadi langganan banjir. Sejak tahun 1990, banjir besar di Jakarta rutin terjadi dalam beberapa tahun. Bentang alam di dataran rendah dan adanya sungai besar yang boleh dibilang selalu meluap kala banjir, Jakarta menjadi sangat akrab dengan banjir. Banjir menjadi semakin parah dengan perubahan fungsi area di pinggir sungai.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza merespon laporan NASA tersebut. Riza awalnya mengatakan setiap ahli memiliki pandangannya terhadap Jakarta berdasarkan risetnya masing-masing. Di sisi lain, pihaknya juga memiliki tim ahli yang memaparkan kondisi wilayah Jakarta secara rutin. Riza juga menjelaskan pihaknya telah memiliki rencana mengembangkan Jakarta menjadi kota yang lebih baik. Serta mencegah agar Jakarta tidak tenggelam seperti yang diprediksikan para ahli selama ini.