Jakarta - Sebuah kampung berdiri di atas air yang berada di kawasan Jakarta Barat. Puluhan tahun hidup di atas air membuat kampung ini akrab dengan sebutan Kampung Apung.
Foto
Potret Kampung yang Puluhan Tahun Mengapung di Jakarta Barat

Air berwarna hijau pekat masih tetap menjadi βlautanβ di Kampung Apung, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (29/7/2021). Puluhan tahun warga di sini harus hidup mengapung meski bukan berada di Kawasan pesisir laut Jakarta.
Puluhan tahun hidup di atas air membuat kampung ini akrab dengan sebutan Kampung Apung. Β
Berada di Kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat warga menyebut lokasi ini dulunya asri bak Kawasan Pondok Indah di Selatan Jakarta era 80 an.
Di tahun-tahun itu pula muncul pengembang dan puncaknya tahun 1990 kawasan ini mulai terendam imbas daerah resapan air untuk irigasi sawah produktif warga dan saluran air menuju Kali Angke ditimbun.
Semakin terendam warga kompak tetap tinggal dan terus meninggikan rumahnya dengan berbagai cara. Β
Salah satunya Nani (63) yang telah menetap sejakΒ tahun 1983 hingga kini, rumah yang ditempatinya merupakan warisan dari neneknya dan tetap dirawat.
Di dalam rumahnya ia bercerita bahwa jika musim penghujan tiba air dengan cepat meninggi hingga sebahu. Nani juga menunjukkan bagian dalam rumahnya yang terus ditinggikan agar tidak kalah dengan air. Β
Bukan hanya Nani, di Kampung ini terdapat 200 keluarga yang tinggal βmengapungβ di daerah seluas tiga hektar.
Sementara kedalaman air ditaksir mencapai dua meter, meski begitu air berwarna hijau pekat akibat alga ini tidak dapat digunakan oleh warga.
Tinggal dengan cara mengapung, warga memanfaatkannya untuk budidaya ikan lele, tentu dengan alat bantu lainnya yaitu membuat penangkaran ikan.
Sementara untuk keperluan air para warga memilih membeli air pikulan sebanyak enam jeriken untuk keperluan memasak dan minum. Β
Namun untuk mandi dan mencuci warga masih dapat menggunakan air sumur meski kualitasnya tak sebagus Kawasan DKI lainnya.
Selain berada di atas air, kampung yang dulunya bernama Kampung Teko ini juga merendam TPU Kapuk Teko tepat di bawah rumah warga yang mengapung. Β
Bukan tanpa solusi, Maret 2014 saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta kampung ini sempat dikeringkan dengan memindahkan sementara warga namun hasilnya hingga kini warga tetap mengapung.
Terus berganti pucuk pimpinan DKI, akhirnya warga Kampung Apung tak banyak berharap kepada pemerintah. Mereka kian akrab hidup berdampingan dengan air hijau di bawah rumahnya.
Dengan terus memperhatikan tiang-tiang penyangga rumah agar tak lapuk dimakan waktu dan tenggelam.