Jakarta - Wajar bila Indonesia dijuluki sebagai episentrum Corona Dunia. Sepekan terakhir tercatat sempat menduduki posisi pertama kasus harian-kematian Corona tertinggi.
Foto
Corona Terus Melonjak, Indonesia Dituding Jadi Episentrum Dunia

Rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 juga sudah mulai kewalahan menghadapi gelombang kedua pandemi yang disebabkan oleh varian delta. Varian ini dikenal lebih cepat menular dan terbukti membuat angka corona di RI terus meroket, bahkan kasus hariannya pun memecahkan rekor hingga mencapai 50 ribu kasus.
Indonesia masih terus berjuang menghadapi pandemi Corona dan terus berupaya menurunkan angka penyebaran virusnya. Dibeberapa hari terakhir ini sempat menyentuh angka kasus harian dan kematian tertinggi di dunia. Wajar saja bila ada media asing yang menyebut RI sebagai episentrum baru di dunia.
Berdasarkan update kasus COVID-19 harian di dunia, Jumat (23/7/2021), Indonesia masih menjadi yang pertama dengan jumlah penambahan kasus harian corona sebesar 49.071 kasus dengan angka kematian tertinggi harian sebanyak 1.566, berdasarkan data Wordometers. Bisa dikatakan hari ini menjadi juara di urutan pertama dalam kasus harian corona tertinggi di dunia.
Beginilah gambarannya. Suara batuk dan nafas yang tersendat-sendat dari para pasien COVID-19 terdengar sangat jelas di zona merah IGD Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Padatnya pasien membuat rumah sakit harus menyiapkan tempat tidur tambahan hingga ke halaman IGD.
Selain ketersediaan kasur, ketersediaan alat medis lain seperti oksigen juga kian menipis hingga beberapa warga yang terpapar harus mencari pertolongan ke rumah sakit rujukan. Begitulah gambaran salah satu RS Rujukan yang dipenuhi oleh pasien COVID.
Para petugas medis pun terlihat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap guna menjaga diri dari penularan. Dengan sigap para perawat membantu pasien yang membutuhkan perawatan. Baik dewasa, remaja, ataupun anak-anak sekalipun.
Ditengah perawatan di zona merah tersebut, ada seorang pasien yang terhubung melalui panggilan video dengan keluarganya, hal itu diakui sebagai penambah imun guna mempercepat perawatan untuk melawan virus. Pasien dengan gejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri sehingga memberi kesempatan untuk pasien dengan gejala berat dapat tertangani di rumah sakit.
Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia yang terjadi dalam sepekan terakhir ini memang menarik perhatian sejumlah media asing di dunia. Bahkan mereka tak segan menyebut Indonesia kini menjadi episentrum atau pusat penularan COVID-19 di dunia.
Meski begitu, dalam laporan CNN menyebut penularan Corona di Indonesia masih belum mencapai puncaknya. Padahal belakangan ini Indonesia sempat mencatat kasus COVID-19 harian lebih dari 50 ribu. Akhir Juli pun disebut-sebut akan menjadi puncak lonjakan kasus dan kematian bila tak ditangani dengan baik oleh pemerintah.
Seperti diketahui, Angka kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia terbilang masih sangat tinggi, berdasarkan data Jumat (23/7/2021) ada 1.566 orang meninggal dalam sehari. Angka ini menjadi yang tertinggi dan mencetak rekor kematian di dunia pada hari itu. Β
Dengan pertambahan itu, maka total kasus kematian di Indonesia berjumlah 80.598 orang. Berikut gambaran deretan jenazah yang berjejer di Lorong IGD Rumah Sakit yang telah disiapkan untuk dimasukkan ke peti jenazah. Bagi yang beragama muslim diizinkan untuk dishalatkan terlebih dahulu sebelum akhirnya dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) COVID-19 di Rorotan, Jakarta Utara.
Salah satunya dilaporkan oleh surat kabar Amerika Serikat, yaitu The New York Times. Dalam artikel berjudul The Pandemic Has a New Epicenter: Indonesia, mereka melaporkan peningkatan infeksi virus Corona dan kasus kematian harian di Indonesia yang sudah melebihi India dan Brasil, yang sebelumnya menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak.
Hingga Jumat (23/7) sore, Total kasus Corona secara keseluruhan di Indonesia menyentuh angka 3.082.410 kasus. Dan total pasien Corona yang dinyatakan sembuh hingga kini sudah berjumlah 2.431.911 kasus.
Usai dikuburkan, pihak keluarga diijinkan dan diperbolehkan mendekat untuk berdoa ataupun menabur bunga, tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan mengenakan masker guna menghindari terpapar virus Corona.