Toba - Salah satu kerajinan khas Toba yang paling dikenal masyarakat adalah kain tradisionalnya yang bernama Ulos dan Sarung Batak. Intip proses pembuatannya yuks.
Foto
Menjaga Kelestarian Sarung Batak Khas Toba
Jumat, 02 Jul 2021 09:53 WIB

Sejumlah perajin membuat sarung Batak dikawasan Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Bedanya dengan ulos, sarung Batak ini digunakan untuk menghadiri acara seperti pernikahan dan gereja. Sedangkan ulos digunakan untuk acara adat.Β
Β
Β
Β
Proses pembuatan sarung yang membutuhkan waktu yang tak sedikit. Prosesnya awalnya yaitu gulung benang, lalu diberikan kanji dan shampoo untuk mengeraskan kain. Kemudian gulungan benang tersebut dijemur hingga kering.
Untuk membuat motif yang cantik, mereka tetap menyusun benang yang berbeda-beda warnanya. Penggunaan benang tersebut identik dengan warna-warna terang, seperti tosca, kuning, fuscia, hijau, maroon, dan masih banyak lagi. Kalau sarung dan selendangnya sudah jadi, sekali lirik pasti ingin membelinya.
Tentunya saat Anda mampir ke Desa Meat, boleh membawa oleh-oleh dua item fesyen itu. Harganya dibanderol mulai dari Rp500 ribu-Rp600 ribu. Untuk harga satu sarung yang dibuat tidak jauh berbeda dengan harga ulos, tapi prosesnya sama satu minggu dikerjakan dengan tangan.Β
Karena secara turun temurun kain ulos dan sarung dikembangkan oleh masyarakat Batak, dimana pada mulanya dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja. Pemaknaan terhadap warna di sarung Batak dan Ulos khas yakni didominasi dengan merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak sebagai perlambang warna kesukaan masyrakat Batak dengan makna matahari dan api.Β