Begini Cara Warga di Pasuruan Lindungi Desa dari Banjir-Longsor

Foto

Begini Cara Warga di Pasuruan Lindungi Desa dari Banjir-Longsor

Muhajir Arifin - detikNews
Minggu, 20 Jun 2021 16:05 WIB

Pasuruan - Warga Desa Galih, Pasuruan, punya cara unik untuk lindungi wilayahnya dari banjir dan longsor. Caranya dengan terapkan terasering yang dibuat dari lempeng batu.

Warga Desa Galih, Pasuruan, punya cara unik untuk lindungi wilayahnya dari banjir dan longsor. Caranya dengan terapkan terasering yang dibuat dari lempeng batu.
Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan menerapkan teknologi terasering untuk melindungi wilayah dari banjir dan longsor. Uniknya, terasering ini dibuat dari lempeng batu.
Warga Desa Galih, Pasuruan, punya cara unik untuk lindungi wilayahnya dari banjir dan longsor. Caranya dengan terapkan terasering yang dibuat dari lempeng batu.
Desa Galih sendiri berada di lereng Gunung Bromo yang berketinggian sekitar 450 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai desa ini harus menaklukkan jalan yang sulit. Sebagian besar jalan aspal sudah rusak bahkan di beberapa titik tinggal batu cadas. Namun, usaha berat terbayar saat memasuki desa ini. Jalan desa terbuat dari lempeng batu yang ditata rapi. Sebagian besar pondasi rumah juga dibentuk dari pecahan batu. Pagar-pagar rumah dibangun dari tatakan lempeng cadas.
Warga Desa Galih, Pasuruan, punya cara unik untuk lindungi wilayahnya dari banjir dan longsor. Caranya dengan terapkan terasering yang dibuat dari lempeng batu.
Struktur batu di jalan, pondasi dan pagar rumah hanya ditumpuk begitu saja. Tanpa semen dan perekat lainnya. Dari perkampungan, detikcom menuju hutan yang melingkupi desa. Di hutan ini sebagian besar warga menggantungkan mata pencarian. Warga memanfaatkan lahan hutan rakyat untuk menanam pohon sengon, mahoni dan pohon produktif seperti durian dan pete. Warga juga menanam umbi, pisang, hingga rumput.
Warga Desa Galih, Pasuruan, punya cara unik untuk lindungi wilayahnya dari banjir dan longsor. Caranya dengan terapkan terasering yang dibuat dari lempeng batu.
Di areal hutan ini bisa ditemui terasering yang dibangun dari pecahan batu. Terasering memenuhi kawasan hutan berjarak antara 10-15 meter. Ngationo, salah satu warga yang ditemui mengatakan terasering itu melindungi desa dari banjir dan longsor. Teras siring dibangun di semua bagian hutan yang melingkupi desa.
Warga Desa Galih, Pasuruan, punya cara unik untuk lindungi wilayahnya dari banjir dan longsor. Caranya dengan terapkan terasering yang dibuat dari lempeng batu.
Terasering batu itu sudah dibangun sejak lama. Menurut Ngationo, generasi sebelumnya sudah menyadari bahaya banjir dan longsor sehingga membangunnya. Ngationo menjelaskan batu yang dipakai untuk terasering diambil dari lokasi sekitar. Warga hanya memecah batu besar menjadi lempengan kecil.
Begini Cara Warga di Pasuruan Lindungi Desa dari Banjir-Longsor
Begini Cara Warga di Pasuruan Lindungi Desa dari Banjir-Longsor
Begini Cara Warga di Pasuruan Lindungi Desa dari Banjir-Longsor
Begini Cara Warga di Pasuruan Lindungi Desa dari Banjir-Longsor
Begini Cara Warga di Pasuruan Lindungi Desa dari Banjir-Longsor


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads