Hong Kong - Ribuan polisi bersiaga jelang peringatan Tragedi Tiananmen di Hong Kong. Peringatan yang dihadiri ribuan warga itu biasanya diwarnai aksi menyalakan lilin.
Foto
Ribuan Polisi Siaga Jelang Peringatan Tragedi Tiananmen di Hong Kong

Sejumlah petugas kepolisian berjaga di kawasam Victoria Park, Hong Kong, jelang peringatan Tragedi Tiananmen, Jumat (4/6/2021). Β
Melansir AFP, Jumat (4/6/2021), sekitar 7.000 personel kepolisian disiagakan untuk mencegah upaya-upaya peringatan tragedi Tiananmen di Hong Kong. Β
Peringatan Tragedi Tiananmen biasanya diwarnai aksi penyalaan lilin bersama secara massal. Ribuan warga Hong Kong menghadiri peringatan tahunan ini selama tiga dekade terakhir.
Menjelang peringatan tragedi Tiananmen kepolisian Hong Kong menangkap seorang aktivis pro-demokrasi. Aktivis yang ditangkap merupakan salah satu penyelenggara acara peringatan tragedi Tiananmen.
Aktivis dan pengacara Hong Kong bernama Chow Hang-tung menjadi yang pertama ditangkap pada Jumat (4/6) pagi waktu setempat. Chow ditangkap empat polisi Hong Kong di luar kantornya. Chow yang berusia 37 tahun ini merupakan salah satu wakil ketua Aliansi Hong Kong, yang menggelar peringatan tragedi Tiananmen setiap tahunnya. Β
Sumber kepolisian setempat menuturkan kepada AFP bahwa Chow ditangkap atas dugaan mempublikasikan acara pertemuan massal yang melanggar hukum. Diketahui pada peringatan tragedi Tiananmen, kerumunan orang biasanya berkumpul di Hong Kong untuk memperingati tragedi saat para demonstran pro-demokrasi yang beraksi secara damai di Alun-alun Tiananmen, Beijing, ditembaki oleh tentara dan tank-tank militer China pada 4 Juni 1989 silam. Diperkirakan ratusan orang hingga ribuan orang tewas dalam peristiwa brutal itu. Acara peringatan secara publik dilarang di daratan utama China.
Di bawah kebijakan 'satu negara, dua sistem' yang dimaksudkan untuk memberikan kebebasan lebih besar bagi Hong Kong, kota itu menjadi satu-satunya tempat di mana peringatan besar-besaran ditoleransi dan kerumunan banyak orang berkumpul setiap tahunnya di Taman Victoria. Β
Tahun lalu, peringatan tragedi Tiananmen dilarang karena alasan pandemi virus Corona (COVID-19), namun ribuan orang mengabaikan larangan itu. Untuk tahun ini, otoritas Hong Kong kembali melarang peringatan serupa dengan alasan yang sama, yakni pandemi Corona, meskipun Hong Kong tidak mencatat penularan lokal yang tak terlacak selama lebih dari sebulan terakhir. Beberapa hari terakhir pun diketahui otoritas Hong Kong memperingatkan warganya bahwa pasal subversi atau upaya menggulingkan pemerintahan yang diatur dalam undang-undang (UU) keamanan nasional yang kini berlaku di Hong Kong, bisa digunakan terhadap mereka yang mengikuti peringatan Tiananmen.