Afrika - Suku Maasai di Tanzania, Afrika terkenal sebagai suku yang terkuat. Mereka ahli berburu, bahkan buruannya bukan main-main... singa!
Foto
Ini Dia Suku Massai yang Ahli Berburu Singa

Sebelumnya, artikel ini tidaklah untuk mendukung perburuan singa yang dilakukan oleh Suku Maasai di Tanzania. Artikel ini hanya bertujuan, untuk mengenalkan kepada wisatawan, soal kehidupan Suku Maasai terutama soal adat dan kebiasaan yang dilakukan oleh para pria di sana, yakni berburu singa. Getty Images/Francois Nel Β
Mari kita menuju Tanzania, salah satu negara di Afrika bagian timur. Suatu negara di kawasan pesisir yang berhadapan dengan Samudera Hindia dengan negara tetangganya adalah Mozambik, Zambia, Burundi, Uganda dan Kenya. Getty Images/Francois Nel Β
Suku Maasai merupakan penduduk asli Tanzania. Kebanyakan dari mereka tinggal di bagian utara yang daerahnya berbatasan dengan Kenya. Getty Images/Francois Nel Β
Tampilan Suku Maasai tak jauh berbeda dengan suku-suku Afrika pada umumnya. Mereka masih hidup secara tradisional, belum terkena teknologi dan bergantung kepada alam. Getty Images/Francois Nel Β
Namun Suku Maasai, khususnya para prianya amatlah disegani oleh suku-suku lain di Afrika. Getty Images/Daniel Berehulak Β
Semua para pria Suku Maasai, begitu beranjak dewasa akan menjadi Empikas alias prajurit. Mereka siap menjaga wilayahnya, dengan senjata berupa tombak dan berburu hewan demi keberlangsungan hidup keluarganya. Satu lagi yang menjadi tanda seorang pria dewasa Suku Maasai, yakni berburu singa! Getty Images/Daniel Berehulak Β
Berburu singa merupakan tradisi yang sudah dilakukan pra-pria suku Maasai sejak zaman dulu. Inilah suatu fase yang harus dilalui para pria Suku Maasai dalam hidupnya. Mereka belum dibilang dewasa dan belum sah menjadi prajurit jika belum bisa mengalahkan singa. Getty Images/Francois Nel Β
10-20 Tahun ke belakang, populasi singa di Tanzania sudah turun drastis. Pemerintah pun turun tangan, melarang Suku Maasai untuk berburu singa. Muncul dilema, di satu sisi, budaya berburu singa akan hilang. Namun di sisi lain, kehidupan singa di Tanzania akan terancam dan mengancam pula rantai makanan di alam liar. Getty Images/Francois Nel Β
Pemerintah Tanzania mengambil langkah lain, yakni membangun area-area konservasi untuk menyelamatkan singa. Soal berburu singa sendiri, karena jumlahnya yang sudah sedikit di alam liar, Suku Maasai tidak bisa berbuat apa-apa lagi sehingga tidak lalu memburunya. Getty Images/Spencer Platt Β
Walau begitu, prakter berburu singa masih dilakukan oleh beberapa orang-orang Suku Maasai, khususnya yang tinggal di jauh di wilayah pedalaman. Meski, Maasai Association sendiri dan asosiasi-asosiasi konservasi satwa di dunia tidak mendukung tradisi berburu singa ini. Getty Images/Spencer Platt Β
Suku ini juga gemar memainkan olahraga kriket. Bahkan mereka turut serta dalam pertandingan amal di Final Last Man Standing di Lords, London, Inggris. Getty Images/Christopher Lee Β
Prajurit Kriket Maasai menggunakan kecintaan mereka pada permainan kriket untuk menyampaikan pesan dan kesadaran terhadap ketidakadilan sosial di komunitas mereka. Getty Images/Francois Nel Β
Mereka aktif mengampanyekan praktik budaya yang merosot dan merusak seperti FGM (Female Genital Mutilation) dan pernikahan usia dini, yang gencar menyumbang pada penyebaran dan peningkatan kasus HIV/AIDS. Getty Images/Francois Nel Β
Para pejuang menggunakan kriket untuk memberdayakan perempuan dan berusaha untuk membangun perdamaian di antara masyarakat. Getty Images/Francois Nel Β
Aksi mereka saat bermain kriket pun sangat menarik. Berbeda dengan atlet di dunia lainnya yang mengenakan seragam, mereka mengenakan gaun labuh merah garang dengan rantai manik berjurai melilit leher tanpa berbaju. Getty Images/Francois Nel Β