Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19

Foto

Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19

Pradita Utama - detikNews
Jumat, 26 Mar 2021 16:58 WIB

Jakarta - Sejumlah seniman difoto dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Sumardi (67) seniman asal Purwokerto kelahiran 20 Oktober 1953. Mbah Sumardi memasuki dunia profesional seni lukis dari tahun 1987, di tahun tersebut beliau telah masuk ke Pasar Seni Ancol. Mbah Sumardi dikenal dengan spesialis lukisan kanvas bertemakan alam.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

M. Rohman (60) seniman kelahiran 27-11-1961 asal Malang ini masuk ke dunia profesional tahun 1990. Pria yang memiliki sebutan Rockman ini merupakan seniman lukis dengan media kanvas dan batu. Menurut beliau semua jenis batu dapat dilukis karena pelukis dapat merespon batu tersebut.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Nasimin (53) asal Cilacap mulai melukis 1987. Pria kelahiran tahun 1968 ini merupakan seniman lukis yang memiliki karakter kehidupan sehari-hari, sosial dan keluarga.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Paul Hendro (52) kelahiran 2-4-1968. Pria asal Madiun ini merupakan lulusan IKIP Universitas Negeri Yogyakarta tahun 1987. Beliau mulai kerja sebagai seniman lukis tahun 1993. Beliau saat kuliah mengambil jurusan musik. Tapi seiring berjalannya waktu dia mengenal lukisan dan sampai sekarang menjadi seniman lukis. Karakter lukisannya adalah seni lukis realis.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Afriyani (47) kelahiran 5-1-1973 dari Padang ini mulai melukis tahun 1991. Beliau telah melakukan pameran di kancah internasional seperti Taipei Art Revolution, Budapest, Biennale zhen zhen China. Wanita satu anak ini merupakan seniman lukis dengan karakter realis. Afriyani telah melakukan pameran tunggal pada tahun 2010, 2013 dan 2015.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Debu Firman Effendi Deli (47) kelahiran tahun 20-021973. Pria asal Medan ini mulai melukis tahun 1995 dan belajar secara otodidak. Karakter lukisannya adalah Modern Art yaitu membuat satu bentuk yang baru. Contohnya memadukan semua teknik dengan menggunakan pen arsitek.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Sukoco Wibowo (46) kelahiran 30-12-1975 asal Merawan. Beliau mulai melukis 1996. Sukoco memiliki darah seni dari ayahnya. Seni lukis beliau memiliki karakter naif dekoratif yaitu membuat karakter tulisan menyesuaikan tempat dekorasi.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Yudo Prasetyo (53) pria asal Kebumen ini mulai masuk dunia lukis pada tahun 1987. Karakter lukisannya adalah realis yang dikombinasi imajinasi. Contoh karyanya adalah yang berjudul "Balance" yang memvisualkan Albert Einstein dengan tubuh berotot. Lukisan tersebut memiliki pesan bahwa otak yang pintar harus diimbangi dengan badan yang sehat.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Undang Sudrajat (48) kelahiran tahun 7-9-1972 asal Tasik. Mulai mengenal dan masuk ke dunia lukisan tahun 2006. Sebelumnya beliau adalah tukang membordir kaos. Dan kini beliau dikenal dengan seniman lukisan dengan karakter realis surealis visual dunia bawah laut.

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Bawor Aryanto (40). Pria kelahiran 14-Juli -1980 asal Jakarta. Beliau adalah anak dari seniman wayang dari Solo dan kini beliau meneruskan budaya seni wayang purwa dan kerajinan kulit. Beliau adalah generasi pertama pak Wahono, sang ayah.Β 

Sejumlah seniman difoto potrait dengan karyanya menggunakan teknik diptych di kawasan Pasar Seni, Ancol, Jakut, Kamis (26/3). Mereka mencoba bangkit di tengah pandemi.

Achrif Wibowo (43) pria kelahiran tahun 16-12-1978 asal Kudus ini mulai belajar seni ukir kayu tahun 1993 dari ayahnya dan terjun dunia profesional tahun 1997. Seniman dengan 7 bersaudara yang semuanya berkirprah di dunia seni musik lukis arsitek dan ukiran. Achrif merupakan salah satu seniman ukir kreasi dengan ciri khas khusus motif naga dan motif daun. Saat ini beliau kembali menerima orderan orang lokal dan penjualan hingga ke malaysia. Harga ukir kayu miliknya RpΒ  1 juta hingga ratusan juta. Semua bahan ukir kayunya merupakan kayu jati.

Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19
Membangkitkan Marwah Seniman Indonesia dari Pandemi COVID-19


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads