Jakarta - Sengketa lahan antara warga dan Pertamina berujung bentrok di Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan pada Rabu (17/3) lalu. Begini kondisi lahan yang jadi sengketa.
Foto
Begini Kondisi Lahan Sengketa yang Picu Bentrokan di Pancoran

Lahan yang menjadi pemicu bentokan berada di Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan.
Sejumkah bangunan yang berdiri di lahan tersebut telah dirobohkan.
Keadaan sudah tak mencekam seperti saat kejadian bentrokan.
Sebelumnya bentrokan terjadi hingga dini hari dan mengakibatkan sejumlah warga terluka.
Seorang warga beraktivitas di Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan.
Usai bentrok kini lokasi tersebut mulai "dingin".
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan sebelum bentrokan pecah dini hari itu, pihaknya telah menginisiasi pertemuan antara warga dengan pihak PT Pertamina pada Rabu (17/3) sore.
Konflik terjadi ketika PT Pertamina (Persero) hendak memanfaatkan lahan miliknya di Pancoran, namun mendapatkan penolakan dari warga yang telah lama menetap di lahan tersebut.
Di lahan itu tampak berdiri sejumlah bangunan semi permanen. Di lokasi lahan juga terdapat plang bertuliskan Pertamina.
PT Pertamina telah buka suara soal bentrokan yang terjadi terkait sengketa lahan di Pancoran. Pertamina mengatakan hanya melakukan pemulihan aset di kawasan itu.
Manager Legal PT PTC, Achmad Suyudi, mengatakan lahan itu dinyatakan sebagai milik Pertamina berdasarkan putusan peninjauan kembali (PK). Dia juga menyebut tanah tersebut merupakan bentuk penyertaan modal pemerintah kepada Pertamina berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 23/KMK.06/2008.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan ada pihak luar yang turut campur dalam persoalan sengketa lahan ini. Menurutnya, pihak luar itu ada di kedua belah pihak, baik warga maupun Pertamina.
Polisi menyebut ada korban luka akibat bentrokan soal sengketa lahan ini. Meski begitu, belum ada yang diamankan terkait bentrokan itu.
Melalui akun Twitter-nya, KontraS menjelaskan bahwa bentrokan di Pancoran Gang Buntu II dipicu oleh konflik lahan. KontraS menyebut saat itu warga yang mendiami kawasan tersebut mendapatkan serangan bom molotov hingga gas air mata.
Salah satu anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu, Febrina Monica, mengatakan bentrokan pada Rabu (17/3) kemarin terjadi setelah warga meminta ekskavator untuk keluar dari PAUD. Warga meminta agar PAUD tidak dirobohkan.