Aksi Seniman-Nakes di Filipina Sulap Ranjang RS Jadi Taman Bunga

Seniman-petugas kesehatan di Filipina rombak ranjang rumah sakit jadi taman bunga. Aksi itu dilakukan untuk menghormati para nakes yang gugur akibat COVID-19.

Sejumlah seniman bersama tenaga kesehatan di Filipina merombak ranjang rumah sakit menjadi taman bunga, Manila, Minggu (14/3/2021).

Dilansir dari Getty Images, sejumlah seniman dan tenaga kesehatan di Filipina menanam bunga di ranjang rumah sakit sebagai bagian dari instalasi berjudul 'Whispering Flower Beds' atau 'Tempat Tidur Bunga Berbisik'.

Instalasi tersebut dibuat untuk memberikan penghormatan kepada para petugas kesehatan yang gugur dalam upaya mengatasi pandemi virus Corona di negara tersebut.

Sejumlah tenaga kesehatan menghiasi ranjang rumah sakit dengan berbagai tanaman di Manila, Filipina.

Seperti diketahui, Filipina dan berbagai negara dunia lainnya saat ini masih terus berjuang mengatasi pandemi virus Corona.

Satu tahun pascavirus Corona teridentifikasi di Filipina, pemerintah negara tersebut masih terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi COVID-19, salah satunya dengan menerapkan jam malam dan pembatasan aktivitas.

Melansir Getty Images, Filipina telah melaporkan lebih dari 621 ribu kasus sejauhini, dengan setidaknya 12.829 kematian.

Jam malam dan pembatasan aktivitas yang lebih ketat pun diberlakukan di beberapa kota karena negara tersebut mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan juga mengantisipasi penyebaran mutasi baru virus Corona.

Sementara itu, varian baru virus Corona Brasil yakni P.1, diketahui muncul di Filipina. Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan kasus itu teridentifikasi dari seorang warga yang baru kembali dari Brasil. Warga itu dipastikan membawa mutasi virus Corona tersebut usai pemeriksaan 752 sampel di pusat genom.

Varian Brasil yang dikenal dengan P1 atau 501Y.V3 ini pertama kali dilaporkan pihak otoritas kesehatan Jepang pada empat orang yang kembali dari Brasil, pada pertengahan Januari lalu. Selain itu, varian ini juga menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang berpotensi membuatnya lebih mudah menular dan resisten terhadap vaksin.