Jakarta - Banjir Jakarta menuai sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menuding pembangunan mal jadi penyebab utamanya.
Foto
Kontroversi Pembangunan Mal yang Disorot JK Bikin Kemang Banjir

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menyoroti pembangunan Mal Lippo Kemang Village yang dinilai sebagai penyebab banjir di kawasan Kemang. JK meminta Gubernur DKI Jakarta yang mengeluarkan izin pembangunan mal tersebut bertanggung jawab.
Jika merujuk pada dokumen prospektus (gabungan antara profil perusahaan dan laporan tahunan) PT Lippo Karawaci Tbk tahun 2019, Mal Lippo Kemang yang menjadi satu dalam proyek pengembangan Kemang Village diluncurkan pada Juli 2007. Pengembangan ini terdiri atas mal dengan luas bruto (gross area) 150.392 meter persegi.
Pembangunan mal selesai pada 2012. Lippo Mall Kemang resmi dibuka 26 September 2012. Mal ini diresmikan langsung oleh CEO Lippo Mall Group Michael Riady. Apabila dilihat dari waktu peluncuran proyek, pada Juli 2007, DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Sutiyoso. Jabatan Sutiyoso baru berakhir pada 7 Oktober 2007. Kendati demikian, bukan berarti izin dikeluarkan pada waktu yang sama. Β
Diketahui, pernyataan JK soal tanggung jawab gubernur yang mengeluarkan izin pembangunan Mal Lippo Kemang dilontarkan dalam program Blak-blakan yang tayang di detikcom, Jumat (26/2/2021). JK memaklumi ada pemasukan pajak bagi Pemprov DKI dengan pembangunan mal. Tapi rakyat akhirnya mengeluarkan ongkos lebih banyak akibat banjir yang mereka derita.
Mal Lippo Kemang pun angkat bicara terkait pembangunannya yang disoroti oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Mal Lippo Kemang menegaskan pembangunannya sudah mengantongi perizinan yang lengkap. Β
Humas PT Almaron Perkasa, Danang menegaskan pembangunan Mal di Kemang itu bukan di atas daerah resapan air. Area Mal Kemang sebelumnya adalah kawasan permukiman dan komersial.
Danang mengklaim pembangunan Mal di Kemang itu justru membantu mengatasi luapan air dari Kali Krukut. Sebab, pembangunan mal itu dilengkapi dengan kolam retensi. Β
Danang menyebutkan, selama 14 tahun berjalan, belum pernah ada yang menyoroti pembangunan mal tersebut. Malah, menurutnya, mal Kemang itu menjadi salah satu pembangunan yang tidak merusak lingkungan.