Bangkok - Melihat aksi unjuk rasa warga Myanmar untuk menentang kudeta militer, mematik semangat warga Thailand untuk kembali melanjutkan unjuk rasa pro-demokrasi.
Foto
Warga Myanmar Bikin Aktivis Thailand Kembali Unjuk Rasa

Pengunjuk rasa pro-demokrasi berbaris ke kantor polisi setempat menuntut pembebasan aktivis pro-demokrasi di Bangkok, Thailand, Rabu (10/2/2021) waktu setempat. Β
Para pemimpin aksi menyatakan unjuk rasa saat ini menandakan dimulainya kembali demonstrasi jalanan tahun lalu. Β
Aksi para aktivis sempat terganggu karena adanya gelombang kedua COVID-19 yang membuat kasus positif Corona di Thailand meningkat pesat. Β
Melihat aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Myanmar untuk menentang kudeta militer mematik semangat warga Thailand untuk kembali melanjutkan unjuk rasa. Β
Unjuk rasa ini sekaligus menuntut pembebasan empat aktivis yang dipenjara sehari sebelumnya karena menghina raja Thailand. Β
Sekitar seribu pengunjuk rasa berkumpul dengan memegang poster bertuliskan "bebaskan teman kami" dan "hapus 112", yang mengacu pada pasal hukum pidata Thailand yang mengatur penghinaan kerajaan. Β
Para pengunjuk rasa anti-pemerintahan di Thailand pernah menempelkan plakat di lapangan dekat Istana Kerajaan, Bangkok, Minggu (20/9/2020). Plakat yang ditempel menyatakan bahwa negara adalah milik rakyat, bukan milik Raja Thailand. Namun belum satu hari terpasang plakat itu langsung hilang. Β
Seorang sumber dari Universitas Naresuan, Paul Chambers, mengatakan pemusnahan plakat tersebut mencerminkan fakta bahwa para bangsawan marah oleh tuntutan reformasi monarki dan tidak akan menerima simbol apa pun yang bahkan mencerminkan sikap oposisi terhadap Istana. Β