Badau - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Malaysia di Badau, Kalimantan Barat kini digawangi oleh Yonif 407/Padma Kusuma.
Foto
Foto: Mengenal Pasukan Satgas Pamtas RI-Malaysia di Badau

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Malaysia Yonif 407/PK itu dikomandani langsung oleh Letkol Infanteri Catur Irawan.
Dialah yang menjadi orang paling bertanggung jawab dalam menjaga pengamanan di area Seluas 259,5 km dan 1 pintu PLBN Nanga Badau, di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Setidaknya ada beberapa titik pos yang membentang sepanjang 259,5 km itu dan menjadi tanggung jawabnya, yakni dari Pos Klawik sampai dengan Pos Sei Tekam.
Beginilah potret dari ketinggian Pos Kotis Nanga Badau, di Kabupaten Kapuas Hulu yang bertugas menjaga area perbatasan negara RI-Malaysia. Poskotis Satgas Pamtas Nanga Badau ini menggunakan panel tenaga surya yang menjadi energi baru dan terbarukan ramah lingkungan. Pasalnya kebutuhan Listrik di tapal batas Indonesia ini hanya terpenuhi 12 jam saja. Sisanya harus menggunakan panel surya ataupun genset untuk menunjang aktivitas kelistrikan di saat siang hari.
Seperti diketahui, di batas Indonesia-Malaysia itu kerap kali terjadi banyak pelanggaran yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab, baik berupa barang ataupun orang secara ilegal.
Untuk itulah tugas utama Satgas Pamtas menjaga kedaulatan NKRI di batas Indonesia-Malaysia. Beberapa cara yang mereka lakukan saat bertugas dalam menjaga di daerah perbatasan antara lain seperti sweeping, operasi patok, giat kesehatan dan pendidikan serta masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Pasukan Satgas Pamtas Yonif 407/Padma Kusuma yang kini bertugas di Badau harus selalu siap siaga menjaga kedaulatan NKRI di batas negeri.
Dalam kesehariannya, Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 407/PK itu juga harus memantau setiap jalur lintas tradisional ataupun jalur tikus yang kerap disusupi oleh oknum untuk menyelundupkan barang-barang ilegal di perbatasan.
Dijalur tikus ini juga harus selalu dipantau karena sering terjadinya penyeludupan barang ilegal, maka tak heran kegiatan patroli malam di jalur tikus itu harus terus dilaksanakan guna mencegah terjadinya kegiatan ilegal dan pelintas batas ilegal diwilayah perbatasan.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Kali ini, kita juga mencoba mengikuti berbagai kegiatan TNI di tapalbatas negeri. Pantau terus terus beritanya di tapalbatas.detik.com.