Jakarta - Sejumlah peristiwa terjadi di bulan Februari 2020. Diantaranya kepulangan dan karantina WNI dari Wuhan hingga umrah dihentikan sementara akibat virus Corona.
Foto
Kilas Balik Februari, Karantina WNI dari Wuhan-Umrah Dihentikan

Pandemi COVID-19 yang melanda Wuhan, China, membuat sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di kawasan tersebut dievakuasi. Para WNI yang berhasil dievakuasi dari Wuhan itu pun kemudian melakukan karantina selama 14 hari di Natuna. Istimewa/Dok. Kemlu.
Para WNI yang dievakuasi dari Wuhan kemudian melakukan karantina di fasilitas militer Hanggar Lanud Raden Sadjad Kab Natuna, Kep Riau. Sejumlah fasilitas pun disediakan untuk menunjang proses karantina ratusan WNI di kawasan tersebut. Dok Istimewa.
Sementara itu, rencana proses karantina ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan di Natuna tersebut menimbulkan beragam respon dari masyarakat, khususnya warga yang tinggal di kawasan Natuna, Kepulauan Riau. Warga pun sempat melakukan demo karena menolak daerahnya dijadikan tempat karantina kesehatan bagi WNI dari Wuhan. ANTARA FOTO/Cherman.
Dialog pun dilakukan antara warga di kawasan Natuna dengan Dinas Kesehatan dan pihak terkait. Kondisi di kawasan itu pun berangsur kondusif, saat itu Bupati Natuna mengatakan warganya telah memahami dan kondisi sudah dalam keadaan tenang. Untuk meningkatkan kewaspadaan, Kemenkes menyiapkan fasilitas kesehatan yang tidak hanya berlokasi di Kepulauan Riau tetapi juga di Batam untuk mengantisipasi apabila ada WNI yang sedang dikarantina mengalami sakit. ANTARA FOTO/Cherman.
Terkait dengan proses karantina WNI dari Wuhan di Natuna, diketahui ada 238 WNI yang ditempatkan di Lanud Raden Sadjat, Natuna, untuk menjalani proses karantina atau observasi kesehatan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.
Ratusan WNI tersebut menjalani proses karantina selama 14 hari. Selama proses observasi kesehatan itu kondisi kesehatan para WNI dipantau. Apabila secara komunal dalam 14 hari tidak ada yang mengalami gangguan pernapasan atau yang mengarah pada gejala, maka secara umum, maka observasi kesehatan dicukupkan dan boleh pulang karena telah melalui dua kali cek kesehatan. Antara Foto/Muhammad Adimaja.
Setelah menjalani karantina atau observasi kesehatan selama 14 hari, para WNI di Natuna pun diizinkan untuk pulang. Antara Foto/Muhammad Adimaja.
Observasi para WNI yang dievakuasi dari Wuhan diputuskan berarkhir pada 15 Februari 2020 pukul 12.00. Pengecekan terakhir dilakukan Sabtu (15/2) pagi sebelum berangkat pulang ke Jakarta. Antara Foto/Muhammad Adimaja.
Kepulangan para WNI usai menjalani karantina atau observasi kesehatan di Natuna itu pun disambut haru oleh keluarga yang telah menunggu kedatangan mereka. Antara Foto/Umarul Faruq.
Sejumlah keluarga tampak menunggu kedatangan anggota keluarga mereka yang tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, usai selesai menjalani observasi kesehatan di Natuna, Sabtu (15/2/2020). Dok. Detikcom/Pradita Utama.
Diketahui para WNI tersebut diterbangkan ke Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan tiga pesawat milik TNI AU. Dok. Detikcom/Pradita Utama.
Selain momen evakuasi serta observasi kesehatan ratusan WNI dari Wuhan di Natuna, pandemi COVID-19 turut berdampak pada dihentikannya sementara perjalanan umrah pada akhir Februari 2020. Tak sedikit jemaah umrah Indonesia yang akhirnya menumpuk di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, karena tak bisa terbang ke Arab Saudi pada Kamis (27/2/2020) lalu. Dok. Pribadi/Noviadi.
Sebagai informasi, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah dari luar negaranya. Hal itu diungkapkan pihak Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Kamis waktu setempat. Istimewa/Dok. Pribadi/Noviadi.
Mengutip SPA, Kamis (27/2/2020), keputusan penangguhan sementara sebagai upaya pemerintah Arab Saudi mencegah penyebaran virus corona. Penangguhan itu pun atas rekomendasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Penangguhan ini berlaku untuk semua negara termasuk Indonesia. Istimewa/Dok. Pribadi/Noviadi.