Jakarta - Aksi massa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja berakhir ricuh dan anarkis dengan merusak banyak fasilitas umum seperti Halte TransJakarta pada Kamis (8/10) malam
Foto
Deretan Foto Halte TransJ yang Rusak-Dibakar Massa Tolak Omnibus Law

Tercatat sebanyak 20 halte TransJakarta dirusak hingga dibakar massa aksi yang anarkis dan tak bertanggung jawab. Kerugian ditaksi sekitar Rp 55 miliar, jumlah itu membengkak dari yang sebelumnya diperkirakan hanya mencapai Rp 45 miliar. Foto: Agung Pambudhy
Direktur Utama TransJakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan pihaknya telah mendata halte-halte yang dirusak massa. Data terakhir menjadi 20 Halte yang rusak dan dibakar massa. Foto: Agung Pambudhy
Sejak Jumat (9/10) pagi, para petugas gabungan telah diterjunkan untuk membersihkan dan merapihkan sisa-sisa kerusuhan semalam. Foto: Agung Pambudhy
Meski begitu, TransJakarta tetap beroperasi normal pada hari ini, Jumat (9/10). Penumpang dapat menggunakan bahu jalan sebagai pengganti halte yang dirusak massa demo tersebut. Foto: Agung Pambudhy
Pihak TransJakarta dan Pemprov DKI juga menyayangkan dan mengecam keras aksi pengrusakan halte dan fasilitas warga, utamanya yang di Bundaran HI. Sebab, Halte Bundaran HI merupakan salah satu fasilitas yang dinikmati warga dan seharusnya dijaga bersama-sama. Foto: Agung Pambudhy
Padahal Halte Bundaran HI sendiri baru saja diresmikan pada 25 Maret 2019 dan menjadi halte yang terintegrasi dengan Stasiun MRT. Foto: Grandyos Zafna
Beberapa halte TransJ yang dirusak-dibakar massa itu sebagian besar berada di sepanjang jalan Sudirman hingga Harmoni. Seperti Bundaran HI (Kor 1), Sarinah (Kor 1), Tosari Baru (Kor 1), Tosari Lama (Kor 1), Karet Sudirman (Kor 1), hingga BI (Kor 1). Foto: Grandyos Zafna
Sisa lainnya ada dibeberapa titik seperti Sentral Senen (Kor 5), Senen arah P Gadung (Kor 2), Senen arah HCB (Kor 2), HCB (Kor 1), Gambir 1 (Kor 2) dan Petojo (Kor 8). Foto: Grandyos Zafna
Petugas PPSU juga diturunkan untuk membersihkan sisa-sisa vandalisme dan kerusakan yang terjadi di sekitar Halte yang dibakar massa. Foto: Grandyos Zafna
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md merespons aksi demonstrasi yang berujung ricuh Kamis (8/10). Mahfud menegaskan aksi perusakan terhadap fasilitas umum dan melukai aparat adalah tindakan tidak sensitif terhadap kondisi rakyat. Foto: Grandyos Zafna
Mahfud menegaskan pemerintah akan menindak tegas aksi-aksi anarkis yang menimbulkan ketakutan di masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Foto: Grandyos Zafna
Tindakan merusak bangunan fasilitas umum dan serangan secara fisik terhadap aparat dan warga masyarakat merupakan tindakan yang tidak sensitif atas kondisi yang dialami oleh rakyat yang sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 dan juga kondisi ekonomi yang sedang sulit. Foto: Grandyos Zafna
Demi ketertiban dan keamanan, maka pemerintah akan bersikap tegas atas aksi-aksi anarkis yang justru bertujuan untuk menciptakan kondisi rusuh dan ketakutan di dalam masyarakat. Foto: Grandyos Zafna
Seperti diketahui, aksi demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah titik di DKI Jakarta Kamis (8/10) kemarin harus berujung ricuh dan merusak fasilitas publik salah satu yang jadi sasaran massa adalah Halte TransJakarta. Foto: Rachman Haryanto
Massa aksi merusak berbagai fasilitas umum, seperti pos polisi, halte TransJakarta, hingga kantor Kementerian ESDM. Foto: Grandyos Zafna
TransJakarta juga mengecam keras aksi pembakaran dan perusakan halte tersebut. Foto: Grandyos Zafna
Bahkan hingga menjelang tengah malam, massa aksi yang anarkis itu masih terus menyerang aparat dan membakar Halte TransJakarta Senen Central. Foto: Farih Maulana Sidik/detikcom.
Pihak TransJakarta telah memperkirakan kerugian yang diakibatkan oleh massa aksi yang berlaku anarkis itu mencatat kerugian sekitar Rp 55 miliar, jumlah itu membengkak dari yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp 45 miliar. Foto: Tiara Aliya/detikcom
Halte Harmoni yang berada tak jauh dari Istana Negara pun turut menjadi sasaran massa aksi. Foto: Lisye/detikcom
Meksi tak dibakar sepenuhnya, namun ada beberapa fasilitas yang dirusak dan dicoret-coret massa. Foto: Arun/detikcom
Meskipun demikian, Halte Harmoni dan beberapa halte TransJ yang dirusak-dibakar massa aksi, tetap beroperasi normal pada Jumat (9/10). Foto: Arun/detikcom
Beginilah kondisi terkini Halte TransJakarta Senen yang juga menjadi korban amukan massa aksi anarkis menolak UU Cipta Kerja. Foto: Ari Saputra
Meskipun hangus dan tak bersisa, Layanan bus TransJakarta di koridor tersebut kini telah berjalan normal. Foto: Ari Saputra
TransJakarta tetap beroperasi normal pada hari ini, Jumat (9/10). TransJakarta yang beroperasi hari ini disebut menggunakan bis low entry sehingga memudahkan penumpang untuk keluar-masuk dari bahu jalan. Penumpang dapat menggunakan bahu jalan sebagai pengganti halte yang dirusak massa demo. Foto: Ari Saputra