.webp)
Jakarta - Tak hanya kaum buruh, penolakan keras terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja juga datang dari mahasiswa. Hari ini mahasiswa melakukan aksi di perempatan Harmoni.
Foto
Begini Suasana Aksi Tolak UU Omnibus Law di Harmoni
Kamis, 08 Okt 2020 14:40 WIB
Mahasiswa bersama pelajar mulai melakukan aksinya sekitar pukul 12.30 WIB. Saat ini kondisnya masih kondusif.
Polisi yang menyekat perempatan Harmoni menuju depan Istana Merdeka mendapat protes dari pengunjukrasa.
Polisi membentuk barikade agar demonstran tak mengggelar aksi di depan Istana.
Demonstran yang tertahan menyuarakan aspirasinya di Jalan Harmoni.
Beberapa demonstran tampak menenangkan peserta aksi lainnya.
Polisi bertameng membentuk barikade untuk menghentikan massa aksi bergerak ke Istana.
Personel Brimob juga membentuk barikade di belakang polisi bertameng.
Pihak keamanan dikerahkan untuk mencegah demonstran menggelar aksi di Istana.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Orator aksi menilai bahwa pemerintah tidak pro rakyat karena disahkannya UU Ciptaker.
Tuntutan mereka intinya satu, yakni meminta UU Ciptaker yang sudah disahkan DPR RI pada Senin 5 Oktober itu dibatalkan alias dicabut.
Pada UU Ciptaker, mereka menilai pemerintah tidak berpihak kepada buruh, di mana kepentingan investor dan pengusaha menjadi konsentrasi pemerintah.
Seorang demonstran membentangkan poster di sela-sela aksi menolak (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
