Jakarta - Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, tutup usia. Jakob meninggal di usia 88 tahun. Ini potret kiprahnya semasa hidup.
Foto
Potret Kiprah Mendiang Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama

Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, membenarkan kabar soal kabar meninggalnya Jakob Oetama, Rabu (9/9/2020). Β
Mengutip kompas.id, Dr (HC) Jakob Oetama adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia. Β
Sebelum mendirikan Kompas, Jakob Oetama merupakan redaktur mingguan "Penabur" dan PK Ojong pemimpin redaksi mingguan "Star Weekly". Β
Mengutip laman resmi Korporasi Kompas, Rabu (9/9/2020) setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), Jakob pernah menjadi seorang guru di beberapa sekolah pada periode 1952 hingga 1956. Β
Dirinya juga merupakan lulusan Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Β
Selain pernah menjadi guru, Jakob juga pernah menjadi seorang legislatif. Pada tahun 1966-1982, dirinya merupakan anggota DPR dari Karya Pembangunan, Golkar. Pada tahun 1987-1999, menjadi anggota MPR dari Utusan Daerah. Β
Jakob juga aktif di beberapa kegiatan lainnya, seperti menjadi Ketua Serikat Penerbit Suratkabar, Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia pada 1965-1969, bahkan pernah menjadi penasehat Konfederasi Wartawan ASEAN pada tahun 1974. Β
Selama hidupnya, Jakob Oetama juga dapat banyak penghargaan seperti CEO terbaik. Dan yang paling bergengsi adalah Penghargaan pertama yang diraih dari pemerintah Indonesia yakni Bintang Mahaputera Utama pada tahun 1973. KOMPAS/ALIF ICHWAN Β
Ucapan duka pun mulai mengalir di media sosial seperti Twitter. Saat ini, nama sang pendiri Kompas sudah mulai trending di Twitter. Banyak netizen bersedih dengan wafatnya Jakob Oetama yang adalah tokoh pers Indonesia ini. Β