Jakarta - 6 bulan sudah Corona di Indonesia sejak pemerintah mengumumkan kasus pertamanya 2 Maret 2020. Kini, angka kematian-kesembuhan dan kasus positif terus meningkat.
Foto
6 Bulan COVID-19 di Indonesia, Kematian pun Terus Meningkat

Enam bulan berlalu, kasus Corona di Indonesia hingga 2 September 2020 kini telah mencapai 180 ribu kasus positif yang tersebar di 488 kabupaten/kota di 34 provinsi se-Indonesia.
Sejumlah petugas menguburkan jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Menurut petugas, akhir-akhir ini aktivitas penguburan semakin hari terus meningkat.
Peningkatan itu terjadi dan mulai terasa usai perayaan hari raya idul adha beberapa waktu lalu. Angka kasus positif pun terus melonjak, korban yang berjatuhan pun semakin banyak.
Masih menurut petugas, dalam sehari ia bisa menguburkan jenazah COVID-19 dalam sehari mencapai 30-an jenazah. Keluarga yang datang juga diperbolehkan mendekat, namun sebelum dan sesudahnya mereka harus disemprot cairan disinfektan oleh petugas.
Seperti contohnya pada Rabu (2/9), petugas pemakaman sudah menerima data sebanyak 33 yang akan dimakamkan di pemakaman khusus COVID-19 di TPU Pondok Rangon.
Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani menilai bahwa selama 6 bulan ini penemuan kasus Corona semakin tinggi dan makin hari semakin bertambah.
Per 2 September, kasus kematian akibat Corona di Indonesia bertambah sebanyak 88 kasus. Jadi total angka kematian menjadi 7.505 orang meninggal karena Corona.
Tak hanya orang biasa dan masyarakat umum, petugas medis dalam hal ini dokter pun jadi korban. Hingga kini tercatat sudah 104 pejuang di garda terdepan pun meninggal akibat terpapar COVID-19.
Laura juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang masih abai dalam mematuhi protokol kesehatan. Hal ini, juga penyumbang terbesar angka positif COVID-19 yang kian bertambah. Ini juga menurutnya menjadi salah satunya sikap pemerintah yang kurang tegas.
Selain itu, Laura mengatakan sikap abai masyarakat ini dipengaruhi maraknya HOAX tentang COVID-19. Laura pun menjelaskan PSBB bisa saja tidak lagi diterapkan karena tuntutan ekonomi. Namun, dia menekankan bahwa masyarakat harus dipastikan telah disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Waktu 6 bulan, lanjut Laura, bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi penanganan Corona. Dia menyarankan pemerintah bisa mulai mengedukasi masyarakat dengan sentuhan secara psikis.
Enam bulan sejak pandemi pertama kali diumumkan, sejumlah pakar kesehatan menilai kapasitas tes dan pelacakan kasus COVID-19 di Indonesia masih rendah. Kapasitas rata-rata tes di Indonesia saat ini per 24 Agustus 2020 adalah 24 ribu per hari, masih jauh di bawah standar WHO.
Ahli epidemiologi Dr Pandu Riono dari FKM UI mengatakan prediksi matematik epidemiologis memang belum tentu betul, tetapi dalam pertemuan rutin mingguan yang difasilitasi Kemenristek BRIN, tiga pemodeler dari FKMUI, ITB, dan BPPT bersepakat jika tren kasus COVID-19 di Indonesia meningkat terus sampai tahun depan.
Kemungkinan puncak kasus COVID-19 baru akan tercapai pada awal semester pertama hingga pertengahan 2021, sementara tingkat penularan baru akan melandai pada akhir 2021 hingga 2022.
Petugas penguburan harus mendedikasikan diri dan meluangkan waktunya selama 24 jam. Untuk mengatasi pandemi sebenarnya WHO sudah menyarankan testing, pelacakan yang masif, dan isolasi, serta menggunakan masker, mencuci tangan, juga menjaga jarak (3M). Sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang abai dan tak sadar akan protokol kesehatan.
Para pakar epidemiolog kembali memperingatkan Pemerintah Indonesia untuk tetap fokus pada pengetesan, pelacakan, dan isolasi, jika ingin segera keluar dari pandemi segera saat ini, ketimbang kebijakan pemulihan ekonomi.
6 bulan berlalu, angka kematian pun terus meningkat, tak sedikitpun menunjukkan adanya tren penurunan. Kasihan para petugas penguburan yang harus bekerja siang dan malam. Tampak sejumlah petugas mengubur jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (2/9/2020) hingga larut malam. Masihkah anda abai akan protokol kesehatan di tengah pandemi Corona ini? Siap-siap, petugas penguburan menanti anda di liang lahat.